Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Capai Rp300 Miliar, Restrukturisasi di Fintech Lending Pasti Libatkan Izin Pendana

Apabila borrower memang benar-benar kesulitan membayar cicilan akibat terdampak pandemi Covid-19, keringanan hanya bisa didapat dari persetujuan para lender.
Karyawan menunjukan aplikasi KoinWorks saat meluncurkan KoinP2P di Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Karyawan menunjukan aplikasi KoinWorks saat meluncurkan KoinP2P di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Program restrukturisasi di platform teknologi finansial peer-to-peer lending (Fintech P2P Lending) ternyata memiliki metode berbeda dengan perbankan atau multifinance.

Ketua Bidang Humas dan Kelembagaan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Tumbur Pardede menjelaskan ini karena fintech lending pada dasarnya memang hanya platform yang mempertemukan pendana (lender) dan peminjam dana (borrower).

Oleh sebab itu, apabila borrower memang benar-benar kesulitan membayar cicilan akibat terdampak pandemi Covid-19, keringanan hanya bisa didapat dari persetujuan para lender.

"Kami sebagai penyelenggara fintech P2P lending mampu menjembatani kebutuhan mereka, para peminjam, yang mengajukan keringanan atau restrukturisasi pinjaman, dengan pihak pemberi pinjaman," ujar Tumbur kepada Bisnis, Minggu (6/9/2020).

Namun, yang mengejutkan, kebanyakan lender ternyata bukan hanya memikirkan keuntungan semata, mereka justru bisa memahami situasi yang ada, kemudian memberikan persetujuan keringanan kredit.

"Terbukti para pemberi pinjaman ternyata memahami kesulitan para peminjamnya, dan menyetujui atas permohonan pengajuan restrukturisasi tersebut tanpa adanya tambahan biaya atau pengenaan bunga tambahan apapun," tambah Tumbur.

Data terbaru AFPI menunjukkan realisasi restrukturisasi yang telah disetujui para lender nyatanya telah mencapai total outstanding pinjaman Rp300 miliar.

Ketua Harian AFPI Kuseryansyah menjelaskan bahwa skema keringanan yang diberikan biasanya berupa perpanjangan masa jatuh tempo, atau keringanan denda keterlambatan cicilan.

"Restrukturisasi itu kita [platform fintech lending] bukan decision maker. Skema itu ada pada lender. Jadi kita menampung aspirasi atau keinginan borrower, kemudian kita mintakan persetujuan ke borrower dengan menawarkan berbagai skema yang memungkinkan untuk disetujui," jelasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper