Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Pandemi, Perbankan Kebut Inovasi Digital

Investasi digital bisa meningkatkan perolehan pendapatan komisi bank atau fee based income (FBI).
Petugas Bank Indonesia (BI) Tegal mempraktekkan cara melakukan pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik dan mobile banking/ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Petugas Bank Indonesia (BI) Tegal mempraktekkan cara melakukan pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik dan mobile banking/ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Bisnis.com, JAKARTA -- Industri perbankan perlu memanfaatkan kondisi pandemi Covid-19 untuk mempercepat investasi digital dan semakin meningkatkan efisiensi.

Ekonom INDEF & Komisaris Independen Bank Mega Aviliani mengatakan kenaikan biaya di tengah pendapatan perbankan yang tidak tumbuh akan membuat rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Perbankan pun bisa memanfaatkan pendapatan berbasis fee dan komisi atau fee based income (FBI) untuk mengerek pendapatan.

Biasanya, FBI yang tinggi akan memiliki kecenderungan BOPO yang rendah. Hanya saja, kondisi tersebut memang tidak rata di semua kategori bank. Menurutnya, investasi digital akan bisa meningkatkan perolehan FBI.

"BOPO bagus dan ke depan masih butuh efisiensi dan kita akan investasi besar-besaran di digital," katanya dalam webinar, Selasa (29/9/2020).

Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Sis Apik Wijayanto mengatakan perseroan sudah melakukan inovasi digital sejak lama, termasuk dalam pengembangan mobile banking dan sejumlah aplikasi maupun paltform lain. Adanya pandemi Covid-19 membuat perbankan harus lebih gencar mempercepat digitalisasi.

Menurutnya, terdapat tren-tren yang mengalami percepatan di industri perbankan yakni cashless payment, digital channel, digital attacker, proteksi terhadap produk, dan penurunan pinjaman konsumen ritel.

Sebanyak 30 persen nasabah berpindah ke digital, porsi online customers sebanyak 15 persen, peningkatan pembayaran digital sebanyak 57 persen, dan peningkatan 30 persen volume pengajuan kredit secara online yang dilakukan UKM.

"Aktivitas perbankan akan bergulir dengan batasan yang semakin melebur dengan keseharian,lifestyle, di eksistem yang ada di masyarakat," katanya.

Direktur Finance, Strategy & Treasury PT Bank Syariah Mandiri Ade Cahyo Nugroho mengatakan saat ini telah terjadi penurunan nasabah perseroan yang mengunjungi cabang hingga 40 persen pada Juni 2020 dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (year on year/YoY).

Bahkan, transksi melalui mobile banking volumenya meningkat hingga 94 persen YoY pada Juni 2020. Kondisi ini membuat FBI perseroan meningkat 100 persen.

Menurutnya, kondisi pandemi harus dimanfaatkan dengan baik oleh perbankan utnuk meningkatkan pendapatan dari FBI dan melakukan efieiensi karena turunnya biaya operasi.

"Opportunity ini ada hanya memang perbankan harus memahami behaviour nasabah," katanya.

Direktur UMK & Usaha Syariah PT Bank DKI Babay Parid Wazdi mengatakan sebagai bank daerah yang berada di pusat pemerintahan dan bisnis, pihaknya harus bisa bersaing dengan bank-bank besar lainnya. Setidaknya, inovasi layanan yang diberikan kepada nasabah harus mengimbangi bank-bank besar yang ada.

Sejak 2007, Bank DKI pun merilis Jakcard yang difungsikan untku kartu pembayaran Transjakarta. Lalu, pada 2016 Bank DKI mengeluarkan Jakarta One yang merupakan sistem terpadu dengan beberapa fungsi mulai dari sistem pembayaran dan penyaluran kebijakan publik.

Pada 2017, Bank DKI meluncurkan JakOne Mobile yang berfungsi sebagai mobile banking dan mobile wallet untuk melakukan transkasi sehari-hari. Mulai 2019, telah diluncurkan JakOne Community yang memberikan layanan JakOne transport, JakOne School, hingga JakOne Hospital.

"Kami transformasi karena ingin tumbuh di tengah raksasa besar, setidaknya kami bisa mengimbangi atau tidak melebihi. Transformasi yang kami lakukan pun bertahap," sebutnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper