Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Syariah Hasil Merger Bernama Amanah, Bagaimana Prospeknya?

Terlepas dari soal nama nanti, bagaimana prospek bank hasil merger 3 bank syariah BUMN?
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil merger 3 bank syariah BUMN bakal diberi nama Bank Amanah.

Sumber Bisnis menyebutkan informasi yang beredar mengenai nama bank hasil merger Bank Amanah adalah benar. Namun, tidak menutup kemungkinan ada pilihan nama lainnya.

"Status terakhir [soal nama Bank Amanah] betul, tapi bisa jadi ganti [Bank] Syariah Indonesia," katanya pada Kamis (22/10/2020).

Dalam ringkasan rancangan penggabungan antara BRISyariah, Bank Syariah Mandiri, dan BNI Syariah menyatakan bahwa nama bank tidak akan langsung diubah pasca merger.

Pada Tanggal Efektif Penggabungan, Bank Hasil Penggabungan akan tetap menggunakan nama yang ada pada saat ini, yaitu BRIS dan berkantor pusat di kantor pusat BRIS pada saat ini.

Apabila BRISyariah berencana untuk mengubah namanya atau melakukan perubahan kantor pusat, maka akan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS.

Terlepas dari namanya nanti, bagaimana prospek bank hasil merger tersebut?

Setelah merger, Bank Mandiri akan menjadi pengendali dengan kepemilikan saham sebesar 51,2 persen. Beredar kabar pula, Hery Gunardi, yang semula menjabat sebagai Wakil Direktur Bank Mandiri bakal mengisi posisi direktur utama.

Pengamat perbankan dari Universitas Bina Nusantara Doddy Ariefianto menilai dominasi Bank Mandiri bakal tampak pada bank syariah BUMN hasil merger, baik dari porsi saham maupun posisi direksi.

Pasalnya, menurut dia, dalam sebuah penggabungan usaha, porsi kepemilikan saham biasanya akan seimbang dengan ekuitas yang dimiliki. Hal demikian biasanya juga akan tercermin pada komposisi manajemen pada entitas baru hasil penggabungan.

Bank Syariah Hasil Merger Bernama Amanah, Bagaimana Prospeknya?

Nasabah mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Mandiri di Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Dengan begitu, menjadi wajar Bank Mandiri menjadi mayoritas pada bank syariah BUMN hasil merger. Sebab, ekuitas Bank Mandiri Syariah menjadi yang terbesar di antara tiga bank syariah BUMN peserta penggabungan.

"Kita lihat dari 3 bank, yang terbesar adalah Bank Mandiri Syariah. Kalau di konsolidasi hal itu biasa, porsi saham akan dimiliki secara proporsional menyesuaikan siapa yang terbesar," katanya, Rabu (21/10/2020).

Seusai prospektus penggabungan ketiga bank syariah dirilis pada Rabu (21/10/2020), harga saham BRIS terkoreksi 7 persen dari hari sebelumnya menjadi Rp1.395. Pada perdagangan hari ini, saham BRIS kembali turun 6,81 persen ke Rp1.300.

BRIS juga terkena atas bawah atau auto reject bawah (ARB) yakni batas maksimum penurunan saham. Meskipun demikian, harga ini masih lebih tinggi 293,94 persen dari posisi akhir tahun lalu (year to date).

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan harga saham BRIS terdongkrak cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Meskipun ada gejolak depresiasi, tetapi hal tersebut lebih dikarenakan profit taking dari para investor ritel.

"Iya ada turun sedikit. Itu hanya akibat profit taking karena harganya sudah naik sangat tinggi dan sangat wajar," katanya.

Di sisi lain, kepemilikan saham publik di BRIS pasca-merger kelak hanya berkisar 4 persen. Hans berpendapat komitmen untuk tetap menjadikan BRIS sebagai perusahaan terbuka akan dikedepankan oleh pemerintah karena pasar saham juga membutuhkan entitas bank syariah kuat di pasar modal.

Bank Syariah Hasil Merger Bernama Amanah, Bagaimana Prospeknya?

Kantor BRI Syariah/brisyariah.co.id

Untuk meningkatkan kepemilikan saham, bank hasil penggabungan bisa melepas sebagian saham pemilik existing ada ke publik. Di samping itu, jika rencana rights issue terealisasi, maka ada potensi masyarakat dapat meningkatkan sahamnya sesuai batas minimum atau lebih besar.

"Dan tentu bank ini tetap akan jadi perusahaan terbuka. Free float akan tetap dijaga. Potensinya pun juga bagus untuk pasar saham yang pemerintah juga punya kepentingan," sebutnya.

Adapun, dalam prospektus merger bank syariah BUMN disebutkan dari sisi prospek bank hasil merger, manajemen dari bank-bank yang akan digabung optimistis akan ada dampak positif untuk bank hasil merger nanti.

Bank hasil penggabungan diyakini bisa menjadi champion bank syariah dan dapat meraih potensi pasar syariah, yang sampai dengan saat ini belum tersentuh.

Dengan lebih dari 200 juta populasi muslim di Indonesia dan penetrasi keuangan syariah yang masih rendah pada saat ini yaitu kurang dari 7 persen, menunjukkan bahwa potensi bank syariah ke depannya masih sangat besar.

"Dengan adanya penggabungan ini, maka diharapkan Bank Hasil Pengabungan akan memiliki permodalan dan kapasitas yang memadai untuk mengambil potensi tersebut," demikian yang tertulis dalam prospektus.

Selain itu, bank hasil merger juga dipercaya memiliki pertumbuhan pesat pada saat ekonomi Indonesia membaik, dengan didukung oleh perencanaan yang baik, jaringan distribusi yang luas, permodalan yang semakin kuat, teknologi dan kualitas sumber daya manusia yang semakin baik.

Bank ini pun memiliki visi menjadi salah satu dari 10 bank syariah terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar secara global dalam waktu 5 tahun ke depan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper