Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekor! Investasi Asuransi Merosot Rp21 T, Tergerus Produk Pasar Modal

Penurunan nilai investasi terbesar pada asuransi jiwa, yakni mencapai 5,1 persen atau sebesar Rp24,5 triliun dari periode sebelumnya Rp477,2 triliun menjadi Rp452,2 triliun.
Karyawan memotret deretan logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Selasa (22/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan memotret deretan logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Selasa (22/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam kondisi pandemi saat ini, lantai bursa terus bergejolak sehingga membuat investasi di pasar modal tergerus. Tak pelak, asuransi komersial pun ikut 'menderita' karena mayoritas investasi pada instrumen pasar modal.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Oktober 2020, nilai investasi asuransi komersial mencapai Rp546,9 triliun, turun 3,8 persen atau sebesar Rp21,3 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp568,3 triliun.

Penurunan nilai investasi terbesar pada asuransi jiwa, yakni mencapai 5,1 persen atau sebesar Rp24,5 triliun dari periode sebelumnya Rp477,2 triliun menjadi Rp452,2 triliun.

Adapun investasi asuransi umum dan reasuransi justru mencatatkan kenaikan investasi sebesar Rp3,2 triliun atau 3,5 persen (yoy) menjadi Rp94,2 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp91 triliun.

Investasi asuransi komersial per Oktober 2020 tercatat Rp445,94 triliun berada di pasar modal, menyusut dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp465 triliun. Kemudian disusul produk perbankan Rp59,05 triliun dari sebelumnya Rp64,18 triliun dan lainnya Rp41,95 triliun dari sebelumnya Rp39,2 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Keuangan Nonbank Anggota Dewan Komisioner OJK Riswinandi menyampaikan tren investasi asuransi komersil sangat in line dengan kondisi pasar modal Indonesia. Pasalnya sekitar 80 persen investasi asuransi berada pada instrumen pasar modal

"Secara yoy [year on year], nilai investasi masih mengalami pertumbuhan negatif. Namun seiring dengan membaiknya kondisi pasar modal, terlihat mulai ada growth secara MtM [month to month}," ujarnya pada diskusi dengan media, Sabtu (28/11/2020).

Secara bulanan, per Oktober 2020 investasi asuransi memang mencatatkan pertumbuhan sebesar Rp7,9 triliun atau 1,5 persen (mtm). Catatan positif ini dialami oleh asuransi jiwa 1,5 persen (mtm) dan asuransi umum serta komersial 1,3 persen (mtm).

Namun, secara tahun berjalan (year to date/ytd) mencatatkan negatif cukup besar, yakni 5,8 persen atau minus Rp33,4 triliun. Penurunan terbesar pada asuransi jiwa yakni Rp7,3 persen (ytd) atau merosot Rp25,5 triliun. Adapun asuransi umum dan reasuransi naik 2,3 persen atau tumbuh Rp2,1 triliun.

OJK melakukan sejumlah relaksasi untuk membantu sektor perasuransian di kala pandemi dengan menerbitkan POJK No. 14/2020 serta perubahannya.

Relaksasi itu seperti perpanjangan penyampaian laporan keuangan, pelaksanaan fit and proper test secara virtual, pelaksanaan rapat dewan komisaris secar virtual dan lainnya.

Selain itu, perusahaan asuransi bisa melakukan penyesuaian perhitungan tingkat solvabilitas bagi perusahaan perasuransian, di mana instrumen investasi dapat dinilai berdasarkan nilai perolehan yang diamortisasi.

Terbaru, perusahaan asuransi dapat memasarkan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) secara digital. Dengan syarat memiliki sistem informasi, SOP dan infrastruktur yang memadai, memiliki rekomendasi dari vendor TI serta direktur manajemen risko, memiliki Infrastruktur untuk otentifikasi tanda tangan elektronik dan memiliki dokumentasi dalam bentuk video.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper