Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Industri Asuransi Tembus Rp1.145 Triliun per Maret 2025

Aset industri asuransi naik 1,49% pada Maret 2025, dengan pertumbuhan aset asuransi komersil sebesar 1,80%. Aset asuransi non-komersil hanya naik 0,20%.
KE IKNB OJK Ogi Prastomiyono (tengah) dalam konferensi pers Perkembangan Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK. / Bisnis-Anggara Pernando
KE IKNB OJK Ogi Prastomiyono (tengah) dalam konferensi pers Perkembangan Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK. / Bisnis-Anggara Pernando

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan total aset industri asuransi mencapai Rp1.145,63 triliun per Maret 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono mengatakan aset industri asuransi naik 1,49% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp1.128,86 triliun.

“Industri asuransi di bulan Maret 2025 mencapai Rp1.145,63 triliun atau naik 1,49% year on year [YoY] dari posisi yang sama di tahun sebelumnya, yaitu Rp1.128,86 triliun,” kata Ogi Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan April 2025 pada Jumat (9/5/2025).

Secara rinci, Ogi menyebutkan aset asuransi komersil tercatat sebesar Rp925,37 triliun, tumbuh 1,80% (YoY). Namun, dari sisi pendapatan premi, industri asuransi komersil mengalami tekanan. 

Premi yang dikumpulkan sepanjang Januari hingga Maret 2025 tercatat sebesar Rp87,71 triliun, turun tipis 0,06% apabila dibandingkan tahun lalu.

Di segmen asuransi jiwa, premi tercatat tumbuh 3,08% (YoY) dengan nilai mencapai Rp47,19 triliun. Sebaliknya, premi asuransi umum dan reasuransi mengalami kontraksi sebesar 3,50% (YoY) menjadi Rp40,52 triliun.

Meski begitu, Ogi menambahkan kondisi permodalan industri asuransi tetap solid. Risk based capital (RBC) asuransi jiwa mencapai 467,73%, sementara asuransi umum dan reasuransi berada di level 316,96%, jauh di atas ketentuan minimum sebesar 120%.

Untuk asuransi non-komersil yang mencakup Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, serta program jaminan kecelakaan kerja dan kematian untuk ASN, TNI, dan Polri, total asetnya tercatat Rp220,26 triliun atau naik 0,20% (YoY). 

Sementara itu, industri dana pensiun menunjukkan pertumbuhan lebih kuat. Hingga Maret 2025, total aset dana pensiun naik 6,15% (YoY) menjadi Rp1.524,92 triliun. Pertumbuhan tercatat pada program pensiun wajib yang tumbuh 7,46% (YoY) menjadi Rp1.141,79 triliun, sedangkan program pensiun sukarela naik 2,43% (YoY) menjadi Rp383,13 triliun.

Di sisi lain, perusahaan penjaminan masih mengalami kontraksi. Aset perusahaan penjaminan per Maret 2025 turun 0,52% (YoY) menjadi Rp47,12 triliun.

“Pada perusahaan penjaminan, per Maret 2025 nilai aset masih terkontraksi 0,52% year on year menjadi Rp47,12 triliun mengingat program-program penjaminan pemerintah belum seluruhnya terealisasi,” tandas Ogi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper