Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Syariah BUMN Hasil Merger Ditargetkan jadi BUKU 4 pada 2022

Bank hasil merger diperkirakan memiliki modal inti sekitar Rp20 triliun atau masih butuh tambahan Rp10 triliun untuk masuk ke kategori BUKU IV.
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah optimistis bank syariah BUMN hasil merger akan naik ke kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV pada 2022.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan penggabungan saat ini baru melibatkan Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah.

Ke depan, bank hasil mega merger akan mengambil bank syariah milik BTN yang saat ini masih dalam bentuk unit usaha syariah.

"Kami optimistis mendukung konsolidasi, BTN juga akan kami alihkan sehingga 1 atau 2 tahun ke depan bisa menjadi BUKU 4," katanya dalam webinar Kafegama, Rabu (9/12/2020).

Meski demikian, Kartika tak menjelaskan adanya rencana penambahan modal langsung ke bank hasil merger ini.

Adapun, bank hasil merger diperkirakan memiliki modal inti sekitar Rp20 triliun. Kontribusi laba dari 3 bank merger diperkirakan baru mencapai Rp2 triliun pada tahun ini.

Dengan masuknnya BTN tentu akan ada modal inti tambahan tetapi tetap tidak akan mampu langsung mendongkrak bank hasil mega merger tembus BUKU IV.

Sejauh ini anggota BUKU IV baru 7 entitas yang 3 di antaranya adalah bank pelat merah. Dalam waktu dekat, 1 lagi bank swasta milik asing akan menjadi BUKU IV.

Hery Gunardi, Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN sebelumnya mengatakan efektif penggabungan sebagaimana tercantum dalam Ringkasan Rencana Merger adalah 1 Februari 2021.

Dia menyampaikan seluruh proses dan tahapan-tahapan setelah ringkasan rencana merger tersebut akan terus dikawal hingga tuntasnya integrasi ketiga bank peserta penggabungan.

Integrasi ini, katanya, lebih dari sekadar corporate action. Menurut Hery, mengawal dan membesarkan bank syariah terbesar di negeri ini sesungguhnya adalah amanah yang besar.

"Saya, mewakili PMO, diamanahkan oleh Pemerintah melalui Kementerian BUMN untuk terus mengawal tidak hanya sampai legal merger, tapi juga memastikan hadirnya bank syariah nasional terbesar ini benar-benar dapat memberikan manfaat bagi orang banyak dan membawa nama Indonesia ke kancah global sebagai pusat ekonomi syariah dunia," sebutnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper