Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPKH Bakal Suntik Muamalat Rp3 Triliun, Keberpihakan OJK Dinanti

Rencana investasi di Bank Muamalat sesuai dengan Rencana Investasi Tahunan (RIT) yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) di 2020 yang sudah disahkan DPR
Karyawan melayani nasabah di Kantor Pusat Bank Muamalat, Jakarta, Senin (7/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani nasabah di Kantor Pusat Bank Muamalat, Jakarta, Senin (7/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat menunjukkan keberpihakan terhadap rencana penyuntikan modal PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Adapun, BPKH berencana memberikan suntikan dana segar kepada Bank Muamalat senilai total Rp3 triliun.

Direktur Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syariah Institute Pertanian Bogor (CIEST-IPB) Irfan Syauqi Beik mengatakan perkembangan ini sudah dinanti sejak lama.

"Tentu ini menjadi angin segar bagi Bank Muamalat dan industri perbankan syariah secara keseluruhan. Sekarang, tinggal OJK yang perlu menunjukkan keberpihakannya," katanya, Rabu (13/1/2021).

Dia menyebutkan proses pengambilan keputusan dari BPKH saat ini sudah sesuai dengan aturan investasi BPKH.

OJK pun dapat menambah keyakinan penguatan modal Bank Muamalat dengan mempertimbangkan investor lain seperti perusahaan konsorsium Ilham Habibie yakni Al-Falah Investmen Pte, dan pemegang saham existing Islamic Development Bank (IsDB).

Irfan melanjutkan dengan disuntiknya modal dari BPKH, Bank Mualamat pun dapat meningkatkan daya saingnya dengan menghimpun dana haji masyarakat.

"Lagi pula, kondisi Bank Muamalat saat ini memang dalam tahap siap ekspansi. NPF [rasio pembiayaan bermasalah] terjaga, dan likuditas dalam posisi yang sangat cukup. Hanya kurang modal saja," imbuhnya.

Sebelumnya, Anggota Badan Pelaksana BPKH Iskandar Zulkarnain mengatakan rencana investasi di Bank Muamalat sesuai dengan Rencana Investasi Tahunan (RIT) yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) di 2020 yang sudah disahkan DPR.

BPKH akan menanamkan investasi di Bank Muamalat dalam bentuk peningkatan saham sebesar Rp1 triliun dan sukuk subordinasi sebesar Rp2 triliun. Lebih lanjut, jumlah persentase saham setelah penyuntikan modal masih dihitung.

"Kajian dari lembaga eksternal sudah ada. Sekarang proses internal di kita. Tentu prosesnya setelah dengan dewan pengawas. Akan kami laksanakan sesuai dengan perencanaan di RIT dan RKAT kita," katanya dalam media briefing BPKH 2021, Rabu (13/1/2021).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper