Bisnis.com, JAKARTA — Transformasi digital menjadi agenda utama dalam dunia bisnis saat ini dan implementasinya menjadi lebih genting di tengah pandemi Covid-19. Sektor finansial dan direktur keuangan di sebuah perusahaan dinilai perlu mendorong transformasi tersebut.
Chief Financial Officer (CFO) Microsoft Indonesia Krishna Worotikan menjelaskan bahwa transformasi digital memang sangat bergantung kepada kehendak dan kekuatan perusahaan. Namun, berbagai tantangan yang ada saat ini membuat transformasi harus dilakukan dengan cepat dan terukur.
Menurutnya, industri keuangan menghadapi sejumlah tantangan seperti antisipasi pertumbuhan bisnis yang semakin kompleks, bertambahnya regulasi dan risiko yang ada, hingga inefisiensi. Pemimpin di bidang keuangan pun harus mampu memecahkan berbagai tantangan dengan transformasi digital.
"Tantangannya bagaimana bisa berada dalam suatu tahap di arus transformasi digital, bagaimana menggunakan banyaknya data menjadi sebuah aksi. Transformasi ini penting, karena kalau melihat ke belakang belum banyak alat untuk memproyeksi masa depan [dengan data]," ujar Krishna dalam acara Coffee Talk With CFO bertajuk The Evolving World of CFO yang digelar Microsoft bersama Bisnis Indonesia, Kamis (4/3/2021).
Menurutnya, setidaknya terdapat lima alasan kenapa direktur keuangan dan sektor keuangan secara umum harus memimpin transformasi digital. Pertama yakni untuk menjaga keberlangsungan perusahaan, atau bahkan Krishna melihatnya sebagai kemampuan bertahan hidup (survival).
Bidang keuangan akan selalu menghadapi banyaknya data dan pekerjaan yang tidak pernah berhenti. Pemanfaatan teknologi dapat meringkas proses itu sehingga pengelolaan data keuangan menjadi lebih efisien.
Hal tersebut berkaitan dengan alasan kedua, yakni kemitraan yang efektif. Krishna menyebut bahwa pengelolaan data yang efisien dapat membuat pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan mudah, sehingga sinergi bidang keuangan dan bidang lain lebih kuat.
"Tanpa teknologi dan transformasi digital itu tidak akan terlaksana dengan baik," ujarnya.
Ketiga, pengolahan data dan pengambilan keputusan akan membantu penentuan prioritas di perusahaan. Secara strategis, direktur keuangan selaku pengendali bujet perusahaan akan mampu membuat proyeksi bisnis hingga perkiraan investasi yang mampu dilakukan.
"Bagaimana mengalokasikan investasi di teknololgi sehingga bisa mendapatkan apa yang dibutuhkan," ujar Krishna.
Faktor keempat yakni pemberdayaan perusahaan, karena bidang keuangan memiliki data-data krusial dari perusahaan. Hal itu berkaitan dengan faktor kelima yakni visibilitas, karena direktur keuangan dan bidangnya memahami alur data dan proses bisnis.