Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manulife Indonesia Sudah Bayarkan Klaim Covid-19 Hingga Rp172,5 Miliar

Di samping pembayaran klaim, Manulife Indonesia juga memberikan fasilitas Customer Contact Centre yang lebih representatif dan nyaman bagi nasabah.
Warga melintas didekat logo perusahaan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia di Jakarta, Senin (11/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga melintas didekat logo perusahaan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia di Jakarta, Senin (11/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) menegaskan akan terus berupaya meningkatkan pelayanan terhadap para nasabah.

Director & Chief Marketing Officer Manulife Indonesia Novita Rumngangun mengatakan salah satu upaya itu dengan memenuhi komitmen pembayaran klaim kepada nasabah. Pada 2020, jelas dia, total klaim (unaudited) yang dibayarkan Manulife Indonesia tercatat sebesar Rp5,5 triliun.

Realisasi itu, jelasnya, sama dengan pembayaran klaim sebesar Rp15 miliar per hari atau Rp631 juta per jamnya. Di sisi lain, hingga awal Maret 2021, sambung Novita, Manulife Inodonesia telah membayarkan klaim terkait dengan Covid-19 hingga Rp172,5 miliar.

"Total klaim Covid-19 yang dibayarkan Manulife Indonesia hingga 10 Maret 2021 tercatat sebanyak Rp172,5 miliar," jelasnya, seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (15/4/2021).

Di samping pembayaran klaim, pihaknya juga memberikan fasilitas Customer Contact Centre yang lebih representatif dan nyaman. Manulife Indonesia, jelas Novita, pun telah mengalihkan layanan Customer Contact Centre dari sebelumnya di lantai 3 South Tower ke Ground Floor North Tower Sampoerna Strategic Square, Jakarta.

Menurutnya, sejak Customer Contact Centre yang baru ini diperkenalkan, sudah banyak nasabah yang memanfaatkan fasilitas tersebut untuk mendapatkan pelayanan.

"Di antaranya pengajuan klaim rumah sakit dan kematian sekitar kurang dari 100 nasabah. Sedangkan, klaim pensiun sekitar 200 nasabah, terutama pada bulan Maret 2021," jelas dia.

Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Ryan Charland mengatakan pengalihan fasilitas Customer Contact Centre tersebut penting karena jumlah nasabah yang datang cukup banyak. Dia menjelaskan jumlah rata-rata nasabah yang datang ke layanan Customer Contact Centre Manulife Indonesia sebelum pandemi tercatat sekitar 100-120 orang per hari.

Pada masa pandemi Covid-19, sambung dia, terutama dengan pembatasan kapasitas, nasabah yang datang rata-rata 50 orang per hari dengan menjalankan protokol kesehatan. Menurutnya, masih banyak nasabah yang memilih untuk datang langsung ke Customer Contact Centre, kendati Manulife Indonesia sebenarnya telah menyediakan layanan non face to face dengan dukungan teknologi informasi terkini. 

“Kenyamanan nasabah harus menjadi prioritas utama. Apa yang menjadi kebutuhan nasabah harus didahulukan. Makanya kita harus terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik. Itulah kunci sukses sebuah bisnis bisa bertahan lama,” jelas Ryan.

Ryan menambahkan Manulife Indonesia juga terus berinovasi untuk menjaga kesehatan, keamanan, dan kenyamanan nasabah, karyawan dan tenaga pemasarnya. Langkah tersebut, jelasnya, merupakan cara terbaik agar Manulife Indonesia terus bertumbuh. 

Sebagai wujud kepedulian terhadap para karyawan dan tenaga pemasar, jelasnya, Manulife Indonesia juga merenovasi kantor pusat dengan mengubah tata letak dan suasana melalui konsep open space. Dengan begitu, dia meyakini karyawan dan tenaga pemasar dapat berkolaborasi satu sama lain dalam memenuhi kebutuhan nasabah.

"Tentu saja, tumbuhnya premi asuransi kesehatan ini perlu diikuti dengan pelayanan yang prima terhadap nasabah dari para karyawan dan tenaga pemasar di berbagai cabang Manulife di Indonesia. Dengan adanya fasilitas layanan nasabah yang baru ini diharapkan angka kepuasan nasabah akan jauh lebih bagus lagi sehingga dapat mendongkrak kenaikan peringkat Manulife Indonesia lebih baik lagi," jelas dia.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper