Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah pandemi, bank milik pengusaha nasional Chairul Tanjung yakni PT Bank Mega Tbk. tetap mampu membukukan laba bersih pada awal tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini, Jumat (30/4/2021), Bank Mega mencetak laba bersih individual sebesar Rp747,24 miliar per 31 Maret 2021.
Laba tersebut tumbuh 11,63 persen dibandingkan dengan laba periode yang sama tahun lalu sebesar Rp669,39 miliar.
Pertumbuhan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 17,82 persen secara year on year menjadi Rp1,17 triliun.
Dari sisi kredit yang diberikan, Bank Mega mencatat pertumbuhan 1,61 persen dari posisi akhir Desember 2020, menjadi Rp49,27 triliun per 31 Maret 2021.
Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) menyusut 0,89 persen ytd menjadi Rp78,48 triliun. Penurunan DPK berasal dari simpanan deposito yang menurun 5,05 persen ytd menjadi Rp54,05 triliun.
Sementara tabungan turun tipis 0,10 persen ytd menjadi Rp13,74 triliun dan giro tumbuh 25,60 persen menjadi Rp10,69 triliun. Dari situ, rasio dana murah (CASA) meningkat dari 28,12 persen pada posisi akhir Desember 2020 menjadi 31,13 persen pada kuartal I/2021.
Bank Mega mencatatkan total aset Rp111,59 triliun per 31 Maret 2021, menyusut dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp112,20 triliun.
Berdasarkan komposisi pemegang saham, Chairul Tanjung dan Keluarga (CT Corpora) menjadi pemegang saham pengendali (PSP) Bank Mega, melalui PT Mega Corpora dengan kepemilikan saham sebesar 58,018 persen.
Selanjutnya, pemegang saham bukan PSP melalui pasar modal yakni PT Indolife Pensiontama dengan kepemilikan sebesar 6,072 persen.
