Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Restrukturisasi Kredit Berjalan Baik, NPL Bank Sulselbar Masih Rendah

Direktur Operasional & IT Bank Sulselbar Irmayanti Sulthan mengatakan upaya restrukturisasi kredit perseroan berjalan cukup baik.
Direktur Operasional dan TI Bank Sulselbar Irmayanti Sultan (kanan), didampingi Pimpinan Departemen Hukum dan Kesekretariatan Group Corporate Sekretary Syahul Upe (kiri), memberikan keterangan kepada wartawan terkat perluasan akses transaksi Quick Response Indonesia Standar (QRIS) di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (9/4)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Direktur Operasional dan TI Bank Sulselbar Irmayanti Sultan (kanan), didampingi Pimpinan Departemen Hukum dan Kesekretariatan Group Corporate Sekretary Syahul Upe (kiri), memberikan keterangan kepada wartawan terkat perluasan akses transaksi Quick Response Indonesia Standar (QRIS) di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (9/4)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat mengumumkan rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) sudah berada di posisi 0,85 persen.

Direktur Operasional & IT Bank Sulselbar Irmayanti Sulthan mengatakan upaya restrukturisasi kredit perseroan berjalan cukup baik.

Pemulihan ekonomi pun membuat restrukturisasi tidak berlangsung lama. Bahkan banyak debitur yang kinerja ekonominya kembali sehingga memperbaiki kualitas dari fasilitas kreditnya.

"Rasio NPL kami per april sudah mencapai 8,85 persen. Ini bahkan masih lebih rendah dari target kami 1 persen untuk tahun ini," sebutnya, Jumat (4/6/2021).

Irma mengakui banyak upaya write off yang ambil dengan bank peer. Namun, dia menyampaikan kondisi tersebut tidak relevan dengan kondisi perseroan.

"Bahkan kondisi ekonomi saat ini sudah sangat baik dan membuat pencadangan kami turun," sebutnya.

Adapun, restrukturisasi kredit Bank Sulselbar per kuartal pertama tahun ini tercatat Rp739 miliar dengan total baki kredit dan pembiayaan Rp20,01 triliun.

Di samping itu, Irma mengaku implementasi aturan pencadangan OJK turut membuat kebijakan pencadangan menjadi lebih konservatif.

"Dampak dari implementasi PSAK tersebut langsung terimbas pada metode perhitungan CKPN dimana bank harus melakukan pencadangan kerugian sampai dengan jatuh tempo aset. dan mengingat komposisi kredit yang lebih didominasi kredit pegawai dampak tersebut tidak signifikan," imbuhnya.

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper