Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AAJI: Ruang Pertumbuhan Asuransi Jiwa Terbuka Lebar Tahun Ini

Optimisme AAJI itu muncul dari capaian positif industri asuransi jiwa pada kuartal I/2021 dalam sejumlah indikator.
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2020). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Industri asuransi jiwa dinilai memiliki potensi besar untuk mengembangkan bisnis pada tahun ini, di tengah tingginya kebutuhan proteksi. Namun, pandemi Covid-19 membuat pelaku industri harus memutar otak untuk mencapai pertumbuhan itu.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon dalam gelaran Bisnis Indonesia Mid Year 2021 Economic Outlook bertajuk Prospek Ekonomi Indonesia Pasca-Stimulus dan Vaksinasi, Selasa (6/7/2021).

Optimisme AAJI itu muncul dari capaian positif industri asuransi jiwa pada kuartal I/2021 dalam sejumlah indikator. Misalnya, pada kuartal I/2021, industri membukukan pendapatan Rp62,66 triliun, berbalik untung dari kondisi kuartal I/2020 yang babak belur karena pendapatannya minus Rp0,46 triliun.

Capaian kuartal I/2021 itu bahkan tercatat lebih besar dari pendapatan kuartal I/2019 senilai Rp60,34 triliun. Budi menilai bahwa kondisi itu membawa angin segar bagi industri dalam menjalankan bisnis di tahun berjalan.

"Total pendapatan ini komponen utamanya premi dan investasi, premi mengalami peningkatan. Hasil investasi ketika kuartal I/2020 negatif sangat dalam [-Rp47,8 triliun], sementara kuartal I/2021 positif meskipun masih kalah dibandingkan dengan kuartal I/2019. Industri mengawali 2021 dengan baik," ujar Budi pada Selasa (6/7/2021).

Dari sisi sumber pendapatan per kuartal I/2021, premi bisnis baru tercatat tumbuh 42,3 persen dan premi lanjutan (renewal) tumbuh 9,3 persen. Lalu, premi nasabah perorangan meningkat 31,1 persen dan nasabah asuransi kumpulan tumbuh 13,3 persen.

Adapun, dari sisi kanal pemasaran, premi yang berasal dari bancassurance naik pesat 55,9 persen dan kanal lainnya seperti digital naik 41,3 persen. Kanal keagenan (agency) mengalami koreksi premi 5,8 persen dan perolehan premi dari kanal telemarketing pun turun 14,3 persen.

Menurut Budi, salah satu yang dapat disoroti pada kuartal I/2021 adalah tumbuhnya perolehan premi tunggal hingga 59,9 persen. Orang-orang yang mampu membayar premi sekaligus tercatat melengkapi proteksinya dengan berbelanja asuransi.

"Pandemi Covid-19 meningkatkan awareness masyarakat akan pentingnya produk asuransi, terlihat dari pertumbuhan pendapatan premi dari produk tradisional. Premi unit-linked juga mengalami pertumbuhan berdasarkan pada fenomena time to buy," ujar Budi.

AAJI menilai bahwa 2021 menjadi tahun yang masih penuh tantangan, seiring terus terjadinya penyebaran virus corona. Namun, meskipun ketidakpastian bisnis cukup tinggi, besarnya kebutuhan proteksi menjadi potensi besar bagi industri untuk melakukan penetrasi ke pasar.

"Ruang pertumbuhan terbuka, tapi industri tidak bisa menjalankan bisnis atau mencari celah pemasaran seperti tahun-tahun sebelumnya. Inovasi amat diperlukan dalam kondisi saat ini," ujar Budi.

Selain itu, untuk menjaga kepercayaan masyarakat di tengah kondisi pandemi Covid-19, AAJI menghimbau kepada seluruh anggotanya, perusahaan-perusahaan asuransi jiwa agar memenuhi komitmen atau apa yang dijanjikan kepada nasabah, yakni melalui pembayaran klaim.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper