Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Piutang Pembiayaan 2021 Berpotensi Minus 1 Persen hingga 5 Persen

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar bagi perekonomian Indonesia dalam berbagai aspek, salah satu yang paling terpukul adalah penyaluran kredit.
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan piutang pembiayaan masih akan mencatatkan kontraksi di kisaran -1 persen hingga -5 persen secara tahunan pada 2021. Meskipun masih negatif, target itu sudah lebih baik dari catatan kinerja 2020.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam gelaran Bisnis Indonesia Economic Outlook bertajuk Prospek Ekonomi Indonesia Pasca-Stimulus dan Vaksinasi. Webinar itu berlangsung pada Selasa (6/7/2021) hingga Rabu (7/7/2021).

Wimboh menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar bagi perekonomian Indonesia dalam berbagai aspek. Salah satu yang paling terpukul adalah penyaluran kredit, baik melalui perbankan maupun perusahaan pembiayaan (multifinance).

Menurutnya, kinerja penyaluran pembiayaan pada tahun ini masih akan mengalami kontraksi. Hal tersebut karena penyebaran virus corona masih terus terjadi dan kondisi perekonomian belum sepenuhnya membaik.

"Pembiayaan diperkirakan masih berat, terkontraksi di kisaran -1 persen sampai -5 persen. Meskipun ini ada potensi lebih tinggi karena banyak pembelian kendaraan bermotor," ujar Wimboh pada Selasa (6/7/2021).

Dia menilai bahwa sementara ini, lebih banyak masyarakat yang membeli kendaraan bermotor secara tunai. Hal tersebut dipengaruhi sejumlah faktor, seperti adanya pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dan banyaknya pembelian kendaraan bekas.

Meskipun begitu, menurut Wimboh, ke depannya akan banyak pembelian kendaraan secara kredit. Salah satunya karena generasi muda memiliki tabungan yang relatif cukup sehingga akan membeli kendaraan bermotor.

Proyeksi kinerja piutang pembiayaan dari OJK itu tercatat masih lebih baik dibandingkan dengan capaian tahun lalu. Pada 2020, piutang pembiayaan netto tercatat senilai Rp369,75 triliun atau merosot hingga 18,23 persen (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp452,21 triliun.

Adapun, jika mengacu kepada proyeksi Wimboh, maka piutang pembiayaan pada tahun ini dapat mencapai kisaran Rp351,2 triliun–366,05 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper