Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fintech LandX Terbitkan Saham 9 UMKM Rp55,4 Miliar di Semester I/2021

Sejak berdiri, 14 UMKM sudah melakukan listing di LandX, beberapa di antaranya terjual habis dalam kurun waktu kurang dari satu hari.
Tampilan Landx/ Landx.id
Tampilan Landx/ Landx.id

Bisnis.com, JAKARTA - Platform fintech urun dana atau equity crowdfunding PT Numex Teknologi Indonesia (LandX) membantu penerbitan saham dari 5 UMKM dengan nilai penghimpunan dana Rp55,4 miliar.

Chief Executive Officer LandX Andika Sutoro Putra menjelaskan pemilihan sektor industri yang tepat dan seleksi yang ketat sangat vital demi kelangsungan usaha di masa sulit seperti sekarang, di samping bekal pengalaman dari para founder.

"Kami selalu berupaya untuk me-listing perusahaan yang aman bagi para investor. Setiap bulannya, puluhan perusahaan mengajukan proposal untuk di-listing di LandX, namun kami hanya memilih perusahaan yang memiliki kompetensi dan memiliki riwayat yang positif," jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (15/7/2021).

Ke depan, strategi yang diterapkan oleh LandX ke depan salah satunya fokus dalam membina investor yang terdaftar di LandX, yang kini mencapai 4.200 orang dari awal LandX berdiri.

"Sejak Januari hingga Juni 2021, pengguna baru sebanyak 30.552 orang dan 42 persen investor aktif setelah transaksi pertama, mau membeli lagi saham perusahaan-perusahaan yang di-listing oleh LandX," tambahnya.

Adapun, sejak berdiri, 14 perusahaan sudah melakukan listing di LandX, beberapa di antaranya terjual habis dalam kurun waktu kurang dari satu hari. Semula LandX mengkhususkan proyeknya untuk sektor properti, namun kini juga membidik bidang UMKM lain, seperti F&B, agrikultur, kecantikan, dan jasa outsourcing.
 
Dalam upaya mempertahankan performa di semester II/2021, LandX memiliki motivasi menargetkan capaian pendanaan hingga Rp180 miliar rupiah dari penerbitan 30 hingga 50 UMKM.

Saat ini, LandX juga sudah mengantri untuk naik tingkat untuk berlisensi Security Crowdfunding (SCF) yang akan ditargetkan rilis pada 2022 mendatang. Lewat lisensi SCF, penerbitan yang bisa dilakukan bukan hanya saham, namun juga surat utang dari UMKM, yaitu obligasi atau sukuk.
 
"Pekerjaan rumah LandX masih cukup banyak, di antaranya pengembangan ekspansi ke wilayah regional, baik dari segi promosi dan eksistensi. Literasi dan inklusi mengenai investasi melalui ECF juga rendah. Berdasarkan data yang kami dapatkan dari OJK 2019, literasi dan inklusi keuangan untuk pasar modal di Indonesia saja baru 4,9 persen, kemungkinan untuk ECF lebih kecil, sehingga kami memiliki kewajiban dalam mengedukasi masyarakat mengenai ECF," jelasnya.
 
Sementara itu, aktivitas rutin yang terus didorong LandX untuk menjaga investor, yaitu memberikan edukasi dan update terkait proyek atau informasi seputar investasi.

"Kami selalu transparan kepada para investor di LandX dengan setiap program yang kami jalani dengan memanfaatkan ekosistem digital melalui site kami di landx.id, email, sosial media dan interaksi melalui live chat," tambah Romario Sumargo, Chief Marketing Officer LandX.
 
Mayoritas investor yang terdaftar di LandX memiliki rentang usia antara 20 hingga 35 tahun, sehingga pendekatan digital merupakan langkah efektif dalam penyebaran arus informasi.
 
Sekadar informasi, platform fintech ECF merupakan layanan penerbitan saham dari bisnis UMKM atau usaha rintisan (startup) yang disebut 'Penerbit', kemudian ditawarkan kepada masyarakat untuk melakukan urun dana/patungan mendanai bisnis tersebut yang kemudian disebut 'Pemodal' atau investor.

Pemodal dan telah melakukan urun dana, akan menerima imbalan dalam bentuk kepemilikan saham usaha Penerbit, serta berhak atas pembagian dividen dari keuntungan usaha Penerbit dalam periode waktu tertentu.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper