Bisnis.com, JAKARTA — AIA Group Limited mencatatkan peningkatan nilai bisnis baru sebesar 22% menjadi US$1,81 milar pada semester I/2021. Capaian positif itu dipengaruhi oleh membaiknya sebagian besar bisnis AIA Group.
Lee Yuan Siong, AIA’s Group Chief Executive and President mengatakan pertumbuhan nilai bisnis baru (value of new business/VONB) didorong oleh kinerja keagenan yang sangat baik dan meningkatnya permintaan produk proteksi serta menguatnya kinerja bancassurance.
“Kami sangat senang VONB melampaui tingkat pra pandemi pada paruh pertama 2019 untuk setiap segmen kecuali Hong Kong karena pembatasan perjalanan mempengaruhi penjualan kami kepada pengunjung Tiongkok Daratan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (18/8/2021).
AIA mencatat kontribusi VONB terbesar masih berasal dari China. AIA juga melakukan ekspansi ke China Daratan dengan mengoperasikan perwakilan di Provinsi Sichuan dan tengah mempersiapkan cabang baru di Provinsi Hubei. Pembatasan perjalanan dari Tiongkok Daratan mempengaruhi bisnis di Hong Kong. Walaupun demikian, VONB Hong Kong menguat 16% yang berasal dari segmen domestik.
Pertumbuhan VONB juga terjadi di sejumlah negara seperti Thailand yang naik 52%, Singapura 32%, dan Malaysia yang naik hingga 89%. AIA akan terus menguatkan strategi transformasi bisnis berbasis teknologi guna meningkatkan pengalaman pelanggan, distributor, mitra sekaligus mencapai efisiensi.
Lee Yuan Siong menuturkan fokus bisnis AIA yang mengadopsi teknologi telah meningkatkan ketahanan perusahaan menghadapi pandemi Covid-19. Capaian positif membuat AIA meningkatkan dividen interim sebesar 8,6% menjadi 38,00 sen Hong Kong per saham.
Dia melanjutkan jika dibandingkan dengan semester I/2020, agensi AIA mampu meningkatkan produktivitas dan jumlah agen aktif. AIA juga meningkatkan 25 persen keanggotaan Million Dollar Round Table (MDRT) terdaftar menjadi lebih dari 16.000.
“Ini adalah tahun ketujuh berturut-turut kami mencapai jumlah terbesar anggota MDRT terdaftar secara global,” katanya.
Sainthan Satyamoorthy, Presiden Direktur AIA Indonesia mengatakan kinerja kuat AIA Group mencerminkan kekuatan bisnis kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia.
Di Tanah Air, AIA juga mencatatkan kinerja yang baik pada kuartal II/2021. Pendapatan premi meningkat menjadi Rp7 triliun dari Rp6,1 triliun, dan total aset menjadi Rp52 triliun dari Rp48,9 triliun. AIA Indonesia juga membayar klaim dan manfaat lebih dari Rp1,1 triliun.
“Dengan investasi berkelanjutan dalam teknologi, kualitas distribusi, dan proposisi terdepan di pasar yang didukung AIA Vitality, kami yakin untuk terus mendukung pemulihan ekonomi Indonesia,” katanya.