Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AIA Catat Hasil Investasi Rp3,2 Triliun pada 2023, Melesat 215,7%

AIA Financial mencatatkan hasil investasi yang meroket 217,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan Rp1,01 triliun pada 2022.
AIA Financial memastikan memberikan perlindungan kepada nasabah yang terjangkit virus corona, baik biaya pengobatan maupun klaim kematian / istimewa
AIA Financial memastikan memberikan perlindungan kepada nasabah yang terjangkit virus corona, baik biaya pengobatan maupun klaim kematian / istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT AIA Financial mencatatkan hasil investasi sebanyak Rp3,21 triliun sepanjang 2023. Angka tersebut meningkat 217,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp1,01 triliun pada 2022. 

Dikutip dari laporan keuangan AIA yang tayang di Harian Bisnis Indonesia, Rabu (29/5/2024) peningkatan hasil investasi perseroan turut mendorong jumlah pendapatan sepanjang 2023, yang mencapai Rp13,03 triliun. Angka tersebut meningkat 52,47% yoy apabila dibandingkan Rp12,38 pada 2022. 

Pendapatan premi perseroan sendiri turun 12,76% yoy apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya menjadi Rp9,87 triliun sepanjang 2023 dari Rp11,3 triliun pada 2022. 

Meskipun pendapatan turun, jumlah beban yang ditanggung meningkat 17,31% menjadi Rp11,2 triliun sepanjang 2023 dari sebelumnya Rp9,6 triliun. Akibatnya laba setelah pajak ikut turun 20,7% yoy menjadi Rp1,55 triliun sepanjang 2023. Pada 2022,  laba setelah pajak yang diperoleh perseroan mencapai Rp1,96 triliun. 

Dari sisi ekuitas, ekuitas yang dimiliki perseroan mencapai Rp8,66 triliun yang mana turun 9,03% yoy dibandingkan Rp9,52 triliun pada 2022.

Sementara itu jumlah liabilitas yang ditanggung mencapai Rp33,85 triliun pada 2023. Jumlah liabilitas tersebut turun 6,39% yoy apabila dibandingkan Rp36,1 triliun pada 2022. 

AIA mencatat laba komprehensif sebesar Rp917,59 miliar pada 2023, berbalik dari rugi komprehensif sebesar Rp710 miliar pada tahun sebelumnya. 

Adapun tingkat kesehatan finansial perseroan dilihat dari Risk Based Capital (RBC) mencapai 434%, turun dibandingkan pada 2022 yakni 570%. Tingkat RBC perseroan masih berada di atas ambang batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 120%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper