Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Sebut QRIS Lintas Negara Permudah Transaksi UMKM Go Internasional

Berbagai kemudahan dari digitalisasi transaksi lintas negara, harapannya mampu memberikan kepercayaan diri buat para UMKM Indonesia untuk lebih berani menjual produknya tidak hanya ke market lokal, namun juga mancanegara.
Pengunjung melakukan transaksi pembayaran berbasis digital dengan pedagang pantai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pantai Pandawa, Badung, Bali, Sabtu (11/7/2020)./ANTARA
Pengunjung melakukan transaksi pembayaran berbasis digital dengan pedagang pantai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pantai Pandawa, Badung, Bali, Sabtu (11/7/2020)./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengungkap bahwa salah satu fitur Quick Response Indonesia Standard (QRIS) yang tengah didorong karena mampu berperan besar buat ekosistem UMKM, yaitu QRIS Crossborder atau lintas negara.

Asisten Gubernur BI sekaligus Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta menjelaskan bahwa uji coba fitur ini terus dipercepat, karena mampu mendorong kemudahan UMKM Tanah Air mulai go internasional.

Misalnya, buat UMKM yang berhubungan dengan tempat wisata, berminat mengikuti pameran produk di luar negeri, dan mulai berani menjual produknya di situs dagang elektronik (e-commerce) mancanegara.

Sekadar informasi, terkini BI baru merealisasikan uji coba QRIS Crossborder di Thailand, lewat kerja sama dengan Bank of Thailand (BOT) pada 17 Agustus 2021.

"Jadi tidak perlu lagi nanti tukar-tukar uang dulu di money changer. Ini akan membantu UMKM yang mau membuka pasar mereka lebih luas, dengan mengikuti pameran, jual-beli dengan turis, dan tentu transaksi digital antarnegara," ujarnya dalam diskusi virtual Empowering UMKM Indonesia bersama Artajasa, Senin (6/9/2021).

Fili menjelaskan bahwa salah satu kelebihan fitur ini ketimbang metode konvensional seperti tukar uang dan ambil ATM dalam rangka memudahkan UMKM, yaitu biaya fee atau komisi yang lebih murah.

Alhasil, digitalisasi transaksi harapannya mampu memberikan kepercayaan diri lebih buat para UMKM Indonesia untuk berani menjual produknya tidak hanya ke market lokal.

"Kenapa bisa lebih murah, karena menggunakan local currency settlement, sehingga kurs lebih bagus. Ini hasil kerja banyak pihak, salah satunya lembaga switching seperti Artajasa," tambahnya.

Ke depan, Fili mengungkap bahwa Malaysia akan menjadi negara tujuan selanjutnya untuk mempercepat realisasi kerja sama QRIS Crossborder. Setelah itu akan menyusul untuk Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi.

"Selama masa pembatasan sosial ini kami sedang uji coba di e-commerce dari pembeli di Thailand. Setelah itu, yang sudah intens itu dengan Malaysia, kami akan segera piloting. Kami sudah ngobrol juga dengan beberapa bank sentral di berbagai negara, semoga bisa cepat terlaksana," tutupnya.

Sekadar informasi, BI mencatat transaksi digital banking terus tumbuh pada kuartal II/2021, mencapai Rp9,7 triliun atau meningkat sekitar 57 persen (year-on-year/yoy). Adapun, uang elektronik yang mencapai Rp70,7 triliun atau pertumbuhannya sekitar 48 persen.

Sementara QRIS sendiri transaksinya meningkat secara signifikan tahun ini mencapai Rp5,6 triliun atau tumbuh sekitar 366 persen, dengan merchant tergabung telah mencapai 9,4 juta.

Turut hadir, Widjayanto Djaenudin selaku Chief Operation Officer LinkAja yang mengungkap peran dompet digital dalam memperbesar layanan selain dari sisi pembayaran, namun juga dalam hal kebutuhan permodalan dan credit scoring untuk UMKM.

Sementara itu, Teddy Sis Herdianto selaku Direktur Teknologi Informasi dan Operasional PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa) mengungkap pentingnya awareness UMKM dalam hal menjaga data pribadi di tengah maraknya potensi fraud akibat digitalisasi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper