Bisnis.com, JAKARTA - Setelah resmi mengakuisisi fintech peer-to-peer (P2P) lending PT iGrow Resources Indonesia atau iGrow, dompet digital pelat merah LinkAja (PT Fintek Karya Nusantara) bersiap meluncurkan fitur pinjam-meminjam dana.
Chief Operation Officer LinkAja Widjayanto Djaenudin menjelaskan bahwa langkah ini merupakan salah satu upaya pihaknya dalam mengakomodasi kebutuhan permodalan merchant UMKM.
Pasalnya, berdasarkan riset LinkAja, sebesar 13,7 juta UMKM Indonesia pengguna platform digital pun masih memiliki tantangan besar berkaitan akses informasi, akses keuangan, peluang usaha baru, dan permodalan.
"Melalui kerja sama dengan anak usaha, yaitu iGrow yang telah kami akuisisi, LinkAja akan meluncurkan layanan permodalan buat UMKM dengan brand bernama LinkAja Modalin," ujarnya dalam diskusi virtual Empowering UMKM Indonesia bersama Artajasa, Senin (6/9/2021).
Widjayanto menjelaskan bahwa dompet digital merupakan salah satu ekosistem yang berperan dalam memudahkan transaksi digital bagi kelangsungan dan perluasan bisnis UMKM di Indonesia.
Terutama, dari 75 juta pengguna yang telah teregistrasi, 76 persen di antaranya berada di tier 2 dan 3, termasuk para merchant UMKM.
Ke depan, LinkAja tak akan berhenti untuk mengembangkan layanan baru. Antara lain, mini POS untuk membantu pencatatan keuangan UMKM, selain itu produk PPOB untuk membantu UMKM menyelenggarakan bisnis tambahan berupa jual-beli voucer, pulsa, token, dan pembayaran tagihan.
Saat ini, LinkAja memliki lebih dari satu juta merchant lokal, lebih dari 370.000 merchant nasional, 230 moda transportasi, lebih dari 680 pasar tradisional, lebih dari 44 ribu mitra donasi digital, lebih dari enam ribu online marketplace.
LinkAja juga telah dapat digunakan untuk melakukan transfer ke semua rekening bank, melakukan pembayaran berbagai kebutuhan sehari hari seperti pulsa, listrik, dan tagihan lainnya, iuran BPJS, hingga pembelian berbagai layanan keuangan seperti produk reksadana dan asuransi mikro.
Selain itu, LinkAja juga dapat digunakan di lebih dari satu juta titik transaksi untuk pengisian dan penarikan saldo, yang meliputi ATM, transfer perbankan, jaringan ritel, hingga layanan keuangan digital.
