Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Finansial Luar Negeri Tumbuh, Kewajiban Neto PII Indonesia Turun

PII Indonesia mencatatkan kewajiban neto US$264,1 miliar atau mencakup 23,8 persen dari produk domestik bruto (PDB). Jumlah itu menurun dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir kuarta I/2021 sebesar US$267,5 miliar atau 25,2 persen dari PDB.
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Posisi Investasi Internasional atau PII Indonesia pada kuartal II/2021 mencatatkan penurunan kewajiban neto seiring besarnya pertumbuhan aset finansial di luar negeri.

Pada akhir kuartal II/2021, PII Indonesia mencatatkan kewajiban neto US$264,1 miliar atau mencakup 23,8 persen dari produk domestik bruto (PDB). Jumlah itu menurun dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir kuarta I/2021 sebesar US$267,5 miliar atau 25,2 persen dari PDB.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menjelaskan bahwa penurunan kewajiban neto disebabkan oleh peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN) yang lebih besar dari pertumbuhan Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN). Pada kuartal II/2021 posisi AFLN tercatat sebesar US$415 miliar.

Jumlah AFLN Indonesia pada akhir kuartal II/2021 itu meningkat 1,2 persen (quartal-to-quartal/qtq) dibandingkan dengan kuartal I/2021 sebesar US$410,2 miliar. Pertumbuhan itu dikontribusikan oleh transaksi aset investasi langsung dan investasi lainnya.

"Selain karena faktor transaksi, peningkatan posisi AFLN juga ditopang oleh faktor revaluasi akibat pelemahan dolar AS terhadap mayoritas mata uang utama dunia dan peningkatan indeks saham di sebagian besar negara penempatan aset," ujar Erwin pada Jumat (24/9/2021).

Dia pun menjelaskan bahwa peningkatan posisi KFLN Indonesia disebabkan oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi langsung dan investasi portofolio. Posisi KFLN Indonesia pada kuartal II/2021 sebesar US$679,1 miliar naik 0,2 persen (qtq) dari kuartal I/2021 sebesar US$677,7 miliar.

Menurut Erwin, posisi KFLN meningkat terutama disebabkan oleh naiknya aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi langsung dan investasi portofolio, seiring persepsi positif investor terhadap prospek perbaikan perekonomian domestik.

"Peningkatan lebih lanjut tertahan oleh faktor revaluasi negatif atas nilai instrumen keuangan domestik sejalan dengan penurunan harga saham beberapa perusahaan di dalam negeri," ujarnya.

Erwin menjelaskan bahwa BI memandang perkembangan PII Indonesia pada kuartal II/2021 tetap terjaga dan mendukung ketahanan eksternal. Hal tersebut tercermin dari struktur kewajiban PII Indonesia yang didominasi oleh instrumen berjangka panjang.

BI pun meyakini bahwa ke depannya kinerja PII Indonesia akan tetap terjaga sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19, didukung oleh sinergi bauran kebijakan BI, pemerintah, dan otoritas terkait lainnya.

"Meskipun demikian, Bank Indonesia akan tetap memantau potensi risiko terkait kewajiban neto PII terhadap perekonomian," ujar Erwin.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper