Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Asei Siap Dorong Pengembangan Ekspor Pelaku UKM

Asuransi Asei memiliki peran dalam mitigasi risiko ekspor, seperti memberikan perlindungan atas risiko kegagalan pelunasan pembayaran eskpor oleh importir. Hal ini dapat memberikan rasa aman kepada para eskportir dalam melakukan ekspor.
asuransi asei
asuransi asei

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Asei Indonesia siap mendorong pengembangan ekspor dari pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) melalui penyediaan perlindungan terhadap risiko ekspor.

Direktur Utama Asuransi Asei Indonesia Arie Surya Nugraha mengatakan, potensi pengembangan ekspor dari pelaku UKM cukup besar.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan pada 2020, jumlah UKM yang melakukan eskpor dengan nilai ekspor kurang dari Rp50 miliar per tahun mencapai 13.755 eksportir atau 77,28 persen dari total eksportir Indonesia. Meski eskportir UKM mendominasi, kontribusi nilai ekspor UKM baru mencapai 4,09 persen dari total nilai eskpor pada 2020.

"Kami melihatnya di asuransi ada banyak potensi yang benar-benar bisa mendatangkan devisa bagi negara kita. Bayangkan yang UKM tadi bisa tumbuh eskpornya ini akan banyak datangkan devisa bagi negara kita. Ini jadi inspirasi buat kami di Asei untuk bisa membantu eksportir UKM tersebut," ujar Arie dalam webinar Optimalisasi Pasar Ekspor Nasional Melalui Asuransi Perdagangan, Rabu (6/10/2021).

Dia menuturkan bahwa pihaknya memiliki peran dalam mitigasi risiko ekspor, seperti memberikan perlindungan atas risiko kegagalan pelunasan pembayaran eskpor oleh importir. Hal ini dapat memberikan rasa aman kepada para eskportir dalam melakukan ekspor.

Dia juga mengklaim bahwa Asei memiliki kapasitas proteksi yang cukup untuk memberikan jaminan atas risiko-risiko ekspor yang dihadapi eksportir.

"Kami memberikan kapasitas asuransi yang besar kepada eskportir Indonesia. Saat ini, aset Asei memang cuma Rp1,8 triliun. Tapi tidak usah khawatir, meski barang-barang yang dieskpor dengan nilai jauh di atas Rp1,8 triliun itu bisa di-cover Asei karena ada banyak perusahaan besar di dalam dan luar negeri yang akan back-up Asei dalam penutupan asuransi perdagangan ini," katanya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Produk Eskpor Kementerian Perdagangan Miftah Farid berharap Asei dapat mendorong peningkatan eskpor nonmigas nasional melalui penyediaan fasilitas asuransi ekspor bagi eskportir untuk mengatasi risiko pembayaran eskpor, sekaligus mendorong eksportir Indonesia untuk melakukan penetrasi ke pasar ekspor nontradisional.

Dia menyampaikan pada periode Januari-Agustus 2021, nilai eskpor nonmigas Indonesia mencapai US$134,13 miliar atau tumbuh 37 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Tentunya peningkatan nilai perdagangan ini tidak terlepas dari peran lembaga asuransi ekspor dalam upaya menghasilkan langkah strategis untuk dorong pengembangan eskpor sekaligus optimalkan layanan proteksi asuransi terbaik yang dapat diberikan," kata Miftah.

Selain itu, dalam mendukung pengembangan ekspor nasional, Miftah juga berharap agar lembaga asuransi eskpor dapat melakukan modifikasi dan diversifikasi produk-produknya, salah satunya terkait metode pembayaran. Menurutnya, pengembangan dan peningkatan eskpor dapat lebih digalakkan dengan dikembangkannya penggunaan berbagai metode pembayaran yang lazim berlaku di dunia perdagangan internasional.

Adapun, Kementerian Perdagangan memiliki target untuk meningkatkan kontribusi ekspor dari pelaku usaha UKM. Kontribusi nilai ekspor dari UKM yang masih di bawah 5 persen, menurut Miftah, menunjukkan perlunya inovasi dalam mendorong partisipasi UKM.

"Kita perlu lakukan inovasi dalam meningkatkan partisipasi UKM Indonesia pada aktivitas ekspor, salah satunya kerja sama yang digagas Kadin DIY dan Asei. Sinergi diharapkan dapat mendorong pelaku usaha, khususnya UKM, agar dapat bertahan dan terus tumbuh sehingga ke depan tidak ada keraguan untuk penetrasi ke pasar negara potensial," imbuh Miftah.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper