Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) mendorong lebih banyak anak muda melakukan aksi nyata dalam gerakan sosial.
Dukungan itu diberikan baik pada sisi pendidikan, lingkungan, dan peningkatan perekonomian.
L. Iwan Pranoto, Head of Communication and Customer Service Management Asuransi Astra mengatakan gerakan Aksi Muda Indonesia yang digagas pihaknya bersama mahasiswa dapat berdampak sosial berkelanjutan. Juga mengedepatkan asas tepat guna.
“Untuk mewujudkan kehidupan yang sehat dan sejahtera sebagaimana dicanangkan dalam SDGs ini tentu dapat terlaksana dengan adanya kerja sama yang baik dengan berbagai pihak," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/10/2021).
Dia mengatakan pandemi yang melanda Indonesia membuat tingkat kesadaran masyarakat terhadap isu kesehatan semakin meningkat. Hal tersebut juga menggerakkan Asuransi Astra bersama para mahasiswa untuk turut serta memberikan kontribusi terbaiknya.
Menurutnya, selain fokus isu kesehatan, Asuransi Astra juga mengajak seluruh mahasiswa di Indonesia untuk turut serta memberikan aksi sosial berkelanjutan terbaiknya pada bidang pendidikan, lingkungan, dan income generating activity.
Baca Juga
Dalam gerakan Aksi Muda yang digulirkan Asuransi Astra ini, kata Iwan, telah dipilih 12 finalis untuk masing-masing isu sosial. Para mahasiswa yang berasal dari beragam perguruan tinggi ini memiliki beragam gerakan sosial yang memberi dampak perbaikan pada lingkungan.
Iwan kemudian mencontohkan finalis STIKes Budi Luhur Cimahi, mengusung program Lansia Sehati (Sehat dan Aktif). Para mahasiswa itu mengadakan Pos Pelayanan Terpadu (Posbindu) dimana harapannya program ini dapat menjadikan lansia dan keluarganya dapat hidup mandiri dalam memelihara kesehatannya. Selain itu, sebagai bentuk aksi sosial berkelanjutan, para finalis berupaya program Lansia Sehati ini direplikasi ke beberapa wilayah lainnya.
Kemudian perwakilan mahasiswa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dari Universitas Hasanuddin ikut berperan membantu menekan gizi buruk di Pulau Kodingareng, Sulawesi Selatan. Para finalis turun langsung melakukan budidaya hidroponik di wilayah setempat.
Hidroponik dinilai menjadi solusi yang tepat karena tanah di pulau tersebut mayoritas berupa pasir dan tidak dapat ditanami. Pelatihan budidaya tanaman hidroponik ini diharapkan dapat membantu masyarakat di wilayah tersebut.
Iwan menyebutkan finalis diberikan waktu untuk melancarkan aksi sosialnya dengan menyesuaikan kebijakan PPKM masing-masing daerah. Pihaknya juga memberikan bekal berupa modal serta pendampingan khusus dari mentor terpilih agar ide yang diusung para mahasiswa ini membawa dampak sosial berkelanjutan.