Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Naik 15,8 Persen, Analis Proyeksi Kinerja BCA (BBCA) Cemerlang

Kinerja saham BBCA diproyeksi akan tetap cemerlang karena memiliki kesiapan sistem, infrastruktur, dan sumber daya manusia yang baik, serta didukung mayoritas konsumer ritel yang loyal.
Nasabah melakukan transaksi di salah satu Kantor Cabang Bank BCA di Jakarta, Rabu (23/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Nasabah melakukan transaksi di salah satu Kantor Cabang Bank BCA di Jakarta, Rabu (23/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) diproyeksikan tetap cemerlang seiring dengan keberhasilan perseroan dalam menumbuhkan laba sebanyak 15,8 persen atau senilai Rp23,2 triliun sepanjang Januari – September 2021.

Dalam paparan kinerja kuartal III/2021, BCA melaporkan penyaluran kredit baru naik 13,8 persen secara tahunan (yoy). Dari sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) juga tumbuh 21,0 persen yoy hingga akhir September 2021.

Total dana pihak ketiga (DPK) BBCA tercatat naik 18,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi Rp923,7 triliun. Hal ini pun berhasil mendorong total aset tumbuh 16,5 persen yoy mencapai Rp1.169,3 triliun.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai BBCA merupakan salah satu emiten perbankan yang memiliki kinerja stabil, walaupun di tengah pandemi Covid-19.

“Ke depannya, saya melihat kinerja saham BBCA akan tetap cemerlang karena memiliki kesiapan sistem, infrastruktur, dan sumber daya manusia yang baik, serta didukung mayoritas konsumer ritel yang loyal,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (21/10/2021).

Adapun total kredit BCA naik 4,1 persen yoy menjadi Rp605,9 triliun. Penempatan pada obligasi juga tumbuh positif 16,1 persen yoy. Secara keseluruhan, portofolio total kredit dan obligasi korporasi meningkat 4,5 persen secara tahunan menjadi Rp630,2 triliun.

Pertumbuhan kredit ditopang oleh membaiknya permintaan dari segmen korporasi dan KPR, di mana kredit pada kedua segmen tersebut masing-masing naik 7,1 persen yoy dan 6,5 persen yoy, yakni mencapai Rp269,9 triliun dan Rp95,1 triliun.

Di periode yang sama, kredit komersial dan UKM mencatatkan kenaikan 1,5 persen yoy menjadi Rp185,4 triliun. Sementara itu, KKB turun 7,6 persen yoy menjadi Rp35,6 triliun, meski koreksinya membaik dari periode sebelumnya.

Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan bahwa pihaknya terus mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG). Ini ditandai dengan komitmen penyaluran kredit kepada sektor-sektor berkelanjutan yang naik 25,6 persen yoy menjadi Rp143,1 triliun.

“Nilai ini berkontribusi 23,6 persen bagi total portofolio kredit, di antaranya mencakup pembiayaan kepada sektor UKM, pengelolaan sumber daya alam dan lahan yang berkelanjutan, dan energi terbarukan,” tutur Jahja.

Selain itu, rasio keuangan perseroan juga tetap kokoh dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 26,2 persen, di atas ketentuan regulator. Sementara kondisi likuiditas tetap memadai dengan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 62,0 persen.

Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terjaga sebesar 2,4 persen, didukung oleh kebijakan relaksasi restrukturisasi. Rasio pengembalian terhadap aset atau return on asset tercatat sebesar 3,5 persen, dan ROE sebesar 18,7 persen.

Sebagai tambahan, rasio loan at risk (LAR) turun ke 17,1 persen di sembilan bulan pertama tahun 2021, atau dari 19,1 persen pada semester I 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper