Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! Serangan Siber Bikin Sektor Keuangan Global Tekor Rp1.416 Triliun

Sektor keuangan merupakan industri yang sangat rentan terhadap serangan siber.
Ilustrasi seorang pria sedang mengetik kode siber./Reuters-Kacper Pempe
Ilustrasi seorang pria sedang mengetik kode siber./Reuters-Kacper Pempe

Bisnis.com, JAKARTA – Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Teguh Supangkat mengatakan kerugian rata-rata tahunan yang dialami sektor jasa keuangan secara global yang disebabkan oleh serangan siber mencapai US$100 miliar atau setara dengan Rp1.416 triliun.

Kerugian ini berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh International Monetary Fund (IMF) mengenai estimating cyber risk for the financial sector.

Sementara di Tanah Air, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat jumlah serangan siber yang terjadi sepanjang Januari hingga Juli 2021, yaitu sebanyak 741,4 juta serangan.

“Jumlah serangan siber ini mengalami peningkatan hampir dua kali lipat dibandingkan seluruh serangan siber yang terdeteksi sepanjang tahun 2020, yaitu mencapai 495,3 juta serangan,” kata Teguh dalam acara virtual Launching Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan, Selasa (26/10/2021).

Teguh mengungkapkan bahwa sektor keuangan merupakan industri yang sangat rentan terhadap serangan siber.

Berdasarkan Laporan Strategi Anti Fraud periode semester I 2020 hingga semester I 2021, Teguh mengungkapkan bahwa kerugian riil yang dialami Bank Umum dilaporkan sebesar Rp246,5 miliar.

Potential loss sebesar Rp208,4 miliar dengan nilai recovery sebesar Rp302,5 miliar,” ucapnya.

Sementara, kerugian riil juga dialami nasabah bank yang dilaporkan sebesar Rp11,8 miliar dan potential loss dengan nilai recovery sebesar Rp8,2 miliar.

Adapun kerugian riil yang dialami pihak lain, yakni sebesar Rp9,1 miliar dan potential loss sebesar Rp3,8 miliar dengan nilai recovery sebesar Rp3,8 miliar.

Teguh menguraikan, selama periode itu, terdapat 7.087 laporan kejadian fraud yang dilakukan dengan menggunakan siber, di mana 45 persen kejadian dilaporkan pada semester II 2020.

Dari jumlah tersebut, mayoritas kejadian fraud dengan menggunakan siber sebanyak 71,6 persen dilaporkan terjadi pada Bank Umum milik pemerintah, disusul oleh Bank Swasta sebanyak 28 persen, dan Bank Asing sebanyak 0,3 persen.

Selain itu, terdapat 47,48 persen dari total kasus fraud dengan penggunaan siber yang masuk ke dalam tindakan lain yang mengalami kejadian, seperti skimming dan social engineering.

“Oleh karena itu, dengan adanya transformasi digital, mau tidak mau kita juga harus menyiapkan manajemen risiko terkait dengan siber tersebut,” ucapnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper