Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Produk Asuransi Kesehatan Manulife Naik 19 Persen

Pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin menyadari pentingnya asuransi kesehatan. Hal itu membuat kinerja Manulife Indonesia meningkat. Manulife Indonesia hingga 30 September 2021 telah membayar klaim terkait Covid-19 sebesar Rp497 miliar.
Nasabah berjalan keluar dari Customer Contact Centre Manulife di Jakarta pada Rabu (8/12/2021). Pandemi Covid-19 membuat banyak orang kian sadar perlunya memiliki proteksi untuk kesehatan, begitu juga minat terhadap produk MiAction yang diluncurkan akhir Oktober 2021 lalu yang dalam sebulan memberi kontribusi lebih dari 1.000 polis. Produk lain seperti MiUltimate HealthCare pun demikian. Tren 2022 diprediksi naik lagi./Istimewa
Nasabah berjalan keluar dari Customer Contact Centre Manulife di Jakarta pada Rabu (8/12/2021). Pandemi Covid-19 membuat banyak orang kian sadar perlunya memiliki proteksi untuk kesehatan, begitu juga minat terhadap produk MiAction yang diluncurkan akhir Oktober 2021 lalu yang dalam sebulan memberi kontribusi lebih dari 1.000 polis. Produk lain seperti MiUltimate HealthCare pun demikian. Tren 2022 diprediksi naik lagi./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Produk asuransi kesehatan Manulife Indonesia pada kuartal III/2021 tumbuh 19 persen dari seluruh kanal distribusi dibandingkan dengan 2020.

Tingginya permintaan masyarakat terhadap produk asuransi kesehatan ini, menurut Head of Product Management PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) Richard Sondakh, dipengaruhi pandemi Covid-19 dan penetrasi asuransi yang kian membaik, terbukti pada Juni 2021 meningkat menjadi 3,11 persen.

“Hal itu membuat produk asuransi Manulife Indonesia tetap menjadi primadona nasabah pada tahun ini,” ujarnya pada Rabu (8/12/2021).

Dia menyebutkan bahwa situasi pandemi saat ini membuat masyarakat kian peduli terhadap kesehatan. Selain itu, edukasi yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga membantu mencerahkan masyarakat dalam berasuransi.

Richard mengatakan melihat situasi pandemi Covid-19 sekarang yang belum berakhir, produk asuransi kesehatan tahun depan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.

Hal itu sejalan dengan hasil survei Manulife Asia Care 2020 yang dirilis awal tahun ini yang menunjukkan 98 persen responden di Indonesia menyatakan mereka telah mengambil langkah untuk mengelola kesehatan dan keuangan di tengah situasi pandemi.

Bahkan, 43 persen responden Indonesia menyatakan telah berinisiatif mencari informasi seputar produk dan layanan asuransi dalam rangka merespons pandemi. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata responden dari negara-negara lain yakni 32 persen.

Survei ini dilakukan di delapan pasar Asia yakni China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam dengan melibatkan 3.946 responden.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Manulife Indonesia Ryan Charland menambahkan peningkatan kesadaran masyarakat untuk memproteksi diri di tengah pandemi Covid-19 memberi sinyal positif bagi industri asuransi di Indonesia.

Menurut Ryan, di Manulife, tiga produk asuransi kesehatan yang paling banyak diminati masyarakat adalah MiUltimate HealthCare (MiUHC), Hospital Income (Proteksi Prima Medika Danamon), dan Group Life & Health Product.

Komitmen industri asuransi memberikan proteksi terhadap nasabahnya bisa dilihat dari realisasi pembayaran klaim yang diajukan oleh nasabah.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat sejak Maret 2020 hingga Juni 2021 total klaim Covid-19 yang dibayarkan industri asuransi sebesar Rp3,74 triliun.

Manulife Indonesia hingga 30 September 2021 telah membayar klaim terkait Covid-19 sebesar Rp497 miliar. Sementara itu, dalam 5 tahun terakhir, Manulife Indonesia membayarkan klaim akhir kontrak (maturity) sebesar Rp2,4 triliun kepada lebih dari 90.000 nasabah dari sekitar 2 juta lebih nasabah Manulife Indonesia.

Kepedulian masyarakat terhadap proteksi kesehatan diakui oleh salah satu nasabah Manulife Indonesia, Adinda Sarfina Rachmania, 27 tahun.

Dia menyebutkan salah satu alasan mengambil polis di Manulife karena didorong oleh rasa khawatir karena pandemi Covid-19. Warga Bogor yang menjadi nasabah Manulife Indonesia sejak Oktober 2020 itu pun mengaku sangat terbantu dengan layanan digital ataupun agen Manulife Indonesia.

Sementara itu, Chalenar Isak M. Sitorus, 55 tahun, salah satu agen Manulife Indonesia yang bergabung sejak 1999, menjelaskan berbagai fasilitas yang disiapkan Manulife Indonesia seperti layanan digital jauh sebelum Covid-19 cukup membantu mereka dalam memberikan informasi kepada nasabah. Dia mengatakan, pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin sadar dan peduli terhadap perlindungan kesehatan.

Selanjutnya, mengenai prospek asuransi kesehatan pada 2022, Richard Sondakh optimistis peluang tetap terbuka lebar. Dengan pandemi yang belum berakhir, menurut dia, industri asuransi masih berpotensi bertumbuh lebih baik lagi. Contohnya, salah satu produk Manulife Indonesia yang diluncurkan pada akhir Oktober 2021 lalu yakni MiAction dalam sebulan memberikan kontribusi lebih dari 1.000 polis. Dia yakin tren ini berlanjut pada 2022.

OJK mencatat premi asuransi kesehatan di Indonesia meningkat 7,5% pada Mei 2021. Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) OJK Riswinandi menyebutkan peningkatan itu terjadi karena industri asuransi jiwa menyediakan produk asuransi kesehatan secara lengkap yakni pemberian manfaat dan penggantian biaya tenaga medis, serta manfaat pembayaran tunai selama nasabah menjalani perawatan di rumah sakit.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper