Bisnis.com, JAKARTA — Manulife Syariah Indonesia resmi menunjuk Ma’ruf Amin sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) pada 1 Mei 2025.
Penunjukan ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk memperkuat tata kelola syariah dan memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah dalam setiap aspek operasionalnya.
Presiden Direktur Manulife Syariah Indonesia, Fauzi Arfan, menyatakan bahwa kehadiran Ma’ruf Amin sebagai Ketua DPS merupakan langkah strategis untuk memperkuat fondasi syariah perusahaan dan mewujudkan nilai-nilai universal seperti keadilan, transparansi, dan tolong-menolong.
“Sebagai bagian dari komitmennya, Manulife Syariah Indonesia telah menunjuk Ma’ruf Amin sebagai Ketua DPS pada 1 Mei 2025. Penunjukan ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam memperkuat tata kelola syariah demi memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah dan sejalan dengan nilai-nilai universal: keadilan dan transparansi dan tolong-menolong,” kata Fauzi dalam keterangan resmi pada Rabu (28/5/2025).
Dalam perannya, Ma’ruf Amin memastikan bahwa setiap produk dan inovasi yang diluncurkan oleh Manulife Syariah Indonesia telah melalui proses kajian syariah yang mendalam dan ketat yaitu prinsip keadilan, tolong-menolong, transparansi, dan keberkahan.
“Kami berharap, hadirnya produk-produk berbasis syariah ini dapat menjadi bagian dari solusi keuangan yang bermanfaat, tidak hanya bagi umat Muslim, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia yang mengedepankan nilai etika dan keberlanjutan dalam kehidupan finansialnya,” kata Ma’ruf.
Baca Juga
Sementara itu, Wakil Presiden Direktur dan Deputy CEO Manulife Indonesia Novita Rumngangun menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem ekonomi syariah yang kuat. Dia menyebut Manulife berkomitmen mengambil peran strategis dalam mendorong transformasi industri asuransi jiwa syariah dengan mengedepankan tata kelola yang berintegritas, inovasi berkelanjutan, dan nilai-nilai universal seperti keadilan dan keberkahan.
“Kami meyakini bahwa melalui kolaborasi lintas sektor, industri ini tidak hanya akan tumbuh, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi pembangunan sosial dan keuangan yang lebih inklusif,” ujar Novita.
Manulife Syariah Indonesia menunjukkan kinerja yang positif sepanjang 2024. Total klaim lini bisnis syariah tercatat mencapai Rp225 miliar atau naik 17% dibanding tahun sebelumnya.
Perusahaan juga mencatat posisi permodalan yang sangat kuat, dengan Risk-Based Capital (RBC) Dana Perusahaan sebesar 7.063% dan RBC Dana Tabarru’ sebesar 1.588%. Surplus underwriting bisnis syariah mencapai Rp37 miliar, sementara total aset hingga April 2025 mencapai Rp1,54 triliun.