Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK: Laju Kredit Investasi Tak Optimal, Konsumsi Mendominasi

Hingga Oktober 2022, penyaluran kredit perbankan masih didominasi oleh kredit konsumsi dan modal kerja. Sementara permintaan kredit investasi belum optimal.
Layar menampilkan Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo (kanan dilayar) bersama Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad saat berbicara di acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 secara virtual di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Abdurachman
Layar menampilkan Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo (kanan dilayar) bersama Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad saat berbicara di acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2022 secara virtual di Jakarta, Rabu (15/12/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai laju penyaluran kredit investasi belum menunjukkan pertumbuhan signifikan hingga akhir tahun ini.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK, Slamet Edy Purnomo, menyampaikan hingga Oktober 2022, penyaluran kredit perbankan masih didominasi oleh kredit konsumsi dan modal kerja. Sementara permintaan kredit investasi belum optimal.

OJK mencatat penyaluran kredit hingga Oktober 2021 tumbuh 3,24 persen atau Rp5,6 triliun. Dari jumlah ini, kata Slamet, masih didominasi oleh kredit konsumsi. Kredit pemilikan rumah (KPR), misalnya, meraih pertumbuhan tertinggi yakni 8,87 persen secara tahunan (yoy).

“Kami berharap ada sedikit kredit investasi, tapi belum terlalu signifikan. Namun kami melihat sudah ada optimisme baru untuk menggerakkan kegiatan-kegiatannya di sektor riil,” ujarnya dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2022, Rabu (15/12/2021).

Menurut Slamet, kredit investasi menjadi patokan dalam melihat optimisme pelaku usaha di tengah pandemi Covid-19. Hal itu tampak dari pelaku bisnis yang mau menginvestasikan modalnya untuk pengembangan, baik untuk jangka menengah atau panjang.

Sementara itu, OJK mencatat penyaluran kredit sementara per Desember 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,98 persen sepanjang tahun berjalan (ytd). Otoritas memproyeksikan peningkatan itu dapat mencapai 4,5 persen hingga akhir tahun.

Likuiditas perbankan juga sangat memadai. Ini ditopang oleh kenaikan dana pihak ketiga DPK, sebesar 9,44 persen yoy. Pada 1 Desember 2021, DPK meningkat sebesar 9,98 persen ytd.

Adapun loan to deposit ratio (LDR) perbankan bertengger di 78,09 persen, sehingga belum sepenuhnya pulih di atas 85 persen atau kembali di posisi Desember 2019 sebesar 97 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper