Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Pertahankan Kebijakan Makroprudensial Longgar hingga 2 Tahun ke Depan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa kebijakan makroprudensial di Indonesia akan dipertahankan longgar hingga dua tahun ke depan, selama pertumbuhan kredit masih rendah.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kebijakan moneter dan makroprudensial longgar atau akomodatif dinilai masih diperlukan untuk mendukung pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Khususnya kebijakan makroprudensial yang longgar, diperkirakan akan berlangsung hingga dua tahun ke depan.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa kebijakan makroprudensial di Indonesia akan dipertahankan longgar hingga dua tahun ke depan, selama pertumbuhan kredit masih rendah.

"Dalam dua atau tiga tahun terakhir ini, dan kemungkinan dua tahun ke depan, kami akan terus tempuh kebijakan makroprudensial longgar," jelas Perry pada webinar, Jumat (17/12/2021).

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kebijakan makroprudensial yang menjadi tugas utama BI adalah seluruh upaya yang dilakukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Dalam kaitannya dengan kredit perbankan, kebijakan makroprudensial biasanya akan diperketat apabila pertumbuhan kredit tinggi. Namun, saat pertumbuhan kredit rendah seperti yang terjadi pada situasi yang tidak biasa atau extraordinary, kebijakan makroprudensial yang diterapkan akan lebih akomodatif atau longgar.

Seiring dengan proses pemulihan ekonomi dari pandemi ke depannya, sejumlah pelonggaran kebijakan makroprudensial akan ditempuh oleh otoritas moneter. Contohnya, penetapan down payment (DP) 0 persen untuk kendaraan bermotor dan kepemilikan rumah serta dukungan kredit untuk UMKM.

"Sekarang kami juga persiapkan kebijakan makroprudensial untuk mendorong sektor prioritas, koordinasi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan [KSSK]," kata Gubernur BI.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper