Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPJS Kesehatan Targetkan Cakupan Kepesertaan Capai 88,51 Persen di 2022

Tantangan bagi BPJS Kesehatan untuk mencapai target 98 persen cakupan peserta sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di 2024.
Pegawai melayani peserta BPJS Kesehatan di Jakarta, Senin (13/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pegawai melayani peserta BPJS Kesehatan di Jakarta, Senin (13/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menargetkan cakupan kepesertaan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dapat mencapai 88,51 persen terhadap total jumlah penduduk Indonesia di 2022. Cakupan tersebut setara dengan jumlah kepesertaan mencapai total 245,14 juta jiwa.

"Target pencapaian kepesertaan diharapkan bisa meningkat dan kami berharap total peserta itu paling tidak 245 juta. Persennya kami harapkan 88 persen," ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti dalam Public Expose: Kaleidoskop 2021 dan Outlook 2022 BPJS Kesehatan, Kamis (30/12/2021).

Menurutnya, menjadi tantangan bagi BPJS Kesehatan untuk mencapai target 98 persen cakupan peserta sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) di 2024.

"Tentu tantangan ini tidak mudah, baik dari berbagai macam sektor atau jenis kepesertaan ada tantangannya tersendiri," katanya.

Hingga November 2021, BPJS Kesehatan mencatat jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai 229,51 juta jiwa dan diproyeksikan dapat mencapai 235,68 juta sampai akhir 2021 dengan tingkat cakupan sebesar 86,02 persen.

Sementara itu, Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Muttaqien menilai BPJS Kesehatan perlu menyusun rencana strategis yang sistematis untuk mengejar target cakupan kepesertaan sesuai amanat RPJMN. Selain itu, strategi juga diperlukan untuk mengurangi jumlah peserta nonaktif.

DJSN mencatat jumlah peserta nonaktif per November 2021 mencapai 39,14 juta jiwa dari total jumlah peserta 229,51 juta jiwa. Menurutnya, jumlah peserta nonaktif ini bisa dikurangi, salah satunya dengan implementasi program Rencana Pembayaran Iuran Bertahap (REHAB).

"Yang nonaktif itu makin tinggi. Ini perlu kerja sama, apakah REHAB tadi bisa kita dorong untuk mendorong peserta nonaktif menjadi aktif," kata Muttaqien.

Adapun, BPJS Kesehatan akan mengimplementasikan program REHAB di 2022 untuk memudahkan peserta JKN-KIS pekerja bukan penerima upah (PBPU) dan bukan pekerja melunasi tunggakan iurannya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper