Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mediasi ke OJK Gagal, Nasabah Unit Link Mengadu ke Ombudsman dan DPR

Nasabah unit link yang tergabung dalam Komunitas Korban Asuransi menuntut pengembalian dana secara penuh kepada PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), dan PT AIA Financial (AIA).
Unit Linked. Berdasarkan data Departemen Perlindungan Konsumen OJK, pengaduan produk unit-link pada periode 2020 tercatat naik mencapai 593 layanan konsumen, dari 360 pada 2019. /istimewa
Unit Linked. Berdasarkan data Departemen Perlindungan Konsumen OJK, pengaduan produk unit-link pada periode 2020 tercatat naik mencapai 593 layanan konsumen, dari 360 pada 2019. /istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Para nasabah pemegang polis asuransi unit link dari tiga perusahaan asuransi, yakni PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), dan PT AIA Financial (AIA), terus berupaya menuntut pengembalian dana secara penuh.

Setelah mediasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) gagal, kelompok yang menamakan diri sebagai Komunitas Korban Asuransi itu akan mengadu ke Ombudsman dan DPR.

Koordinator Komunitas Korban Asuransi, Maria Trihartati mengatakan, pihaknya akan terus berjuang mendapatkan keadilan. Ia mengaku mediasi yang dilakukan OJK menemukan jalan buntu karena hanya menawarkan pengembalian dana sebesar 50 persen saja.

"Kami tidak bersedia. Mengingat kerugian kami yang tidak sedikit, kami hanya bersedia jika dilakukan secara full refund saja," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Kamis (13/1/2022).

Maria bersama 51 korban asuransi berencana menyambangi Ombudsman dan Komisi XI DPR RI. Ia berharap kedatangannya kepada dua lembaga tinggi negara tersebut bisa membantu dan mewujudkan harapan para korban.

Menurut Maria, kebanyakan para korban asuransi unit link ini sebenarnya memiliki latar belakang yang secara ekonomi sangat tidak layak. Sebagian besar para korban ada yang berprofesi sebagai pedagang.

"Jadi atas dasar inilah kami meminta bantuan kepada DPR dan Ombudsman untuk mendesak ketiga perusahaan asuransi tersebut mengembalikan dana kami secara full refund," kata Maria.

Sebelumnya, dia menuturkan, setidaknya ada 350 lebih nasabah dari ketiga perusahaan yang tergabung dalam Komunitas Korban Asuransi. Total kerugian yang ditaksir mencapai hampir Rp15 miliar.

Sejak Selasa (11/1/2022), ia bersama 51 nasabah lainnya dari berbagai daerah berupaya menuntut keadilan melalui mediasi yang digelar OJK. Namun, mediasi yang berlanjut hingga Rabu (12/1/2022), tak juga mencapai kesepakatan.

Mediasi tersebut bertujuan untuk memfasilitasi pertemuan sejumlah pemegang polis unit link dengan tiga perusahaan asuransi terkait, sebagai tindak lanjut atas pengaduan para nasabah di DPR pada Desember 2021 lalu.

Juru bicara OJK, Sekar Putih Jarot mengatakan, mediasi yang digelar di Wisma Mulia pada Selasa (11/1/2022), belum mencapai kesepakatan karena suasana pertemuan yang tidak kondusif sehingga pihak asuransi belum sempat menyampaikan opsi penyelesaian.

"OJK sampai saat ini, masih terus berupaya agar kedua belah pihak melanjutkan mediasi di kantor OJK pada Rabu (12/1/2022), termasuk melibatkan pihak penyidik OJK dari unsur kepolisian. Keterlibatan penyidik OJK diharapkan memberikan pandangan hukum terkait kasus ini," ujar Sekar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper