Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diskon PPnBM Lanjut, Saham Emiten Pembiayaan Otomotif Bakal Moncer?

Diskon PPnBM bukan hanya bakal menolong emiten multifinance, tapi juga agen pemegang merek (APM) atau perbankan yang memiliki anak usaha di bidang pembiayaan otomotif.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Insentif pajak barang mewah (PPnBM) buat mobil baru bakal turut berdampak ke emiten terkait sektor finansial, mulai dari multifinance, sampai agen pemegang merek (APM) atau perbankan yang memiliki anak usaha di bidang pembiayaan otomotif.

Sebagai gambaran, emiten multifinance yang bermain di sektor pembiayaan otomotif paling dominan, antara lain PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) yang harga sahamnya sama-sama belum menghijau sejak tahun baru.

Berdasarkan data RTI, ADMF ditutup pada level 7.600 per saham pada perdagangan Senin (17/1/2022) atau tidak bergerak dari posisi perdagangan sebelumnya. Secara tahunan, ADMF terkoreksi sebesar 12,89 persen. 

Sementara, CFIN pada perdagangan kemarin ditutup melemah 0,80 persen ke level 248 per saham, sedangkan dalam satu tahun terakhir menguat 5,98 persen.

APM yang memiliki anak usaha di bidang pembiayaan otomotif, contohnya PT Astra International Tbk. (ASII), PT Tunas Ridean Tbk. (TURI), dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS).

Sementara perbankan yang memiliki anak usaha multifinance yang terbilang mampu menjadi penguasa pangsa pasar kredit kendaraan roda empat, antara lain PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).

Head of Investment Research Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menjelaskan bahwa kebangkitan sektor otomotif jelas akan berpengaruh ke para emiten sektor keuangan.

"Setiap kebijakan yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi, serta peningkatan daya beli dan minat belanja masyarakat, termasuk diskon PPnBM, ini akan menguntungkan untuk emiten sektor keuangan," ujarnya kepada Bisnis, Senin (17/1/2022).

Namun, Wawan mengingatkan bahwa kebijakan insentif ini hanyalah pendongkrak kinerja para emiten tersebut, di mana mereka bisa ikut meraup berkah pulihnya kredit sektor otomotif.

Oleh sebab itu, peluang saham para emiten untuk melejit tetap akan tertahan apabila pandemi kembali memasuki masa darurat, terutama akibat terdorong lonjakan kasus Covid-19 varian baru.

"Perlu diingat, diskon PPnBM merupakan salah satu upaya pemerintah menaikan belanja masyarakat. Namun, driver utamanya sendiri itu penurunan level [PPKM] pembatasan sosial dan pulihnya aktivitas masyarakat," tambahnya.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta mengungkap hal serupa, di mana lonjakan harga saham para emiten bukan hanya diakibatkan diskon PPnBM semata, tetapi juga didorong oleh pulihnya fundamental bisnis masing-masing emiten.

"Investor perlu mencermati tingkat likuiditas daripada pergerakan harga saham emiten, terutama multifinance. Carilah yang likuid. Selain itu, cari juga yang kinerja fundamentalnya solid," jelasnya.

Adapun, Nafan mengingatkan bahwa investor juga harus mencermati isu-isu lain yang berpotensi menekan kinerja para emiten di sektor keuangan.

"Misalnya, cermati pula adanya kebijakan Bank Indonesia dalam penyesuaian tingkat suku bunga acuan. Jangan lupa, tahun ini akan dimulai normalisasi kebijakan moneter global," tambah Nafan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper