Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GWM Naik, Kemampuan Bank Kecil Salurkan Kredit Bisa Terhimpit

Kebijakan kenaikan GWM tidak akan berpengaruh bagi bank-bank besar yang selama pandemi mengalami pertumbuhan dana pihak ketiga yang sangat tinggi.
Karyawan menata uang untuk pengisian ATM, di Cash Center PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Jakarta, Kamis (20/12/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menata uang untuk pengisian ATM, di Cash Center PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Jakarta, Kamis (20/12/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan giro wajib minimum (GWM) mulai Maret 2022, sebagai langkah awal normalisasi kebijakan.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo sebelumnya menyampaikan bahwa kebijakan tersebut dipastikan tidak akan mengganggu kemampuan perbankan dalam penyaluran kredit/pembiayaan kepada dunia usaha dan partisipasi dalam pembelian SBN untuk pembiayaan APBN.

Pasalnya, rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) perbankan saat ini tercatat tinggi, saat ini sebesar 35,12 persen.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah menyampaikan bahwa, langkah bank sentral tersebut mulai mengarahkan kebijakannya untuk memperketat likuiditas guna mengantisipasi kenaikan inflasi.

Kenaikan GWM akan memperketat likuiditas di perbankan, yang akhirnya akan mengerek suku bunga deposito dan kredit. “Dengan demikian permintaan akan tertahan dan mengerem inflasi,” katanya kepada Bisnis, Kamis (21/1/2022).

Setelah kebijakan pengetatan likuiditas, Piter memperkirakan BI baru akan memperkuat kebijakannya dengan menaikkan suku bunga acuan.

Dia mengatakan, kebijakan kenaikan GWM tidak akan berpengaruh bagi bank-bank besar yang selama pandemi mengalami pertumbuhan dana pihak ketiga yang sangat tinggi.

Namun, pertumbuhan kredit akan tertahan, utamanya pada bank-bank kecil yang sebelumnya sudah mengalami keterbatasan likuiditas.

Bahkan, dengan diberlakukannya kebijakan ini, Piter memperkirakan pertumbuhan kredit di bank-bank besar masih akan tumbuh lebih tinggi pada tahun ini.

Sebagai rincian, BI akan kenaikan GWM rupiah secara bertahap yang saat ini sebesar 3,5 persen untuk bank umum konvensional (BUK), bank mum syariah (BUS), dan unit usaha syariah (UUS).

Untuk BUK, BI akan menaikkan GWM 150 bps menjadi sebesar 5 persen dengan pemenuhan secara harian 1 persen dan secara rata-rata 4 persen, berlaku mulai 1 Maret 2022.

Selanjutnya, BI akan menaikkan GWM 100 bps menjadi 6 persen dengan pemenuhan secara harian 1 persen dan secara rata-rata 5 persen, berlaku mulai 1 Juni 2022.

Kemudian, BI akan menaikkan GWM 50 bps sehingga menjadi 6,5 persen dengan pemenuhan secara harian 1 persen dan secara rata-rata 5,5 persen, berlaku mulai 1 September 2022.

Sementara itu, untuk BUS dan UUS, GWM akan dinaikkan 50 bps menjadi 4 persen dengan pemenuhan secara harian 1 persen dan secara rata-rata 3 persen, berlaku 1 Maret 2022.

Kenaikan lanjutan 50 bps menjadi 4,5 persen, dengan pemenuhan secara harian 1 persen dan rata-rata 3,5 persen, akan berlaku mulai 1 Juni 2022.

Lebih lanjut, GWM akan dinaikkan 50 bps menjadi 5 persen dengan pemnuhan secara harian 1 persen dan secara rata-rata 4 persen, mulai 1 September 2022.

Terkait kebijakan ini, BI akan memberikan jasa giro 1,5 persen kepada BUK, BUS, dan UUS yang memenuhi kewajiban GWM rupiah secara rata-rata tersebut.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper