Bisnis.com, JAKARTA – Apa yang akan Anda lakukan bila mendapatkan uang hingga ratusan juta? Ingatlah, untuk mengelola keuangan agar uang tidak habis sia-sia.
Belajar dari peristiwa yang menimpa miliarder Tuban, Musanam. Dia mengaku bangkrut usai menjual tanah kepada Pertamina. Awalnya, Musanam hidup di atas lahan seluas 117 meter dan menjual seharga Rp500 juta kepada Pertamina. Namun, uangnya tidak dikelola dengan baik.
Musanam mengalami kebangkrutan karena kesulitan mendapatkan kerja. Dia akhirnya menggunakan uang ganti rugi untuk biaya hidup sehari-hari.
Mengelola uang menjadi hal yang penting. Bukan hanya saat uang banyak, dengan uang sedikit pun uang harus dikelola dengan baik.
Menurut OJK, untuk memiliki perencanaan keuangan yang baik harus sadar akan 3K, yaitu keinginan, kebutuhan, dan kemampuan. Coba kenali terlebih dahulu mana yang benar-benar kebutuhan dan keinginan. Memiliki keinginan itu boleh saja, asal jangan sampai mengganggu kebutuhan Anda dan keluarga.
Pastikan terlebih dahulu kebutuhan Anda dapat tercukupi dengan baik dan tepat waktu, dengan menghitung prediksi pendapatan dan pengeluaran Anda. Agar tidak ada yang terlewat, luangkan waktu untuk menuliskannya secara rinci menggunakan check-list. Tuliskan juga apa saja yang menjadi keinginan Anda di luar kebutuhan tadi.
- Mengevaluasi kondisi keuangan Anda saat ini
Melakukan analisis dengan memperhatikan kondisi terkini, seperti status perkawinan, jumlah anggota keluarga, kondisi pekerjaan, usia, kondisi kesehatan, dan lain-lainnya.
- Menyusun tujuan-tujuan keuangan Anda
Disusun tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, seperti :
- Memiliki tabungan di bank sebanyak 20 juta pada 2 tahun ke depan,
- Ingin memiliki rumah sendiri pada 10 tahun ke depan,
- Memiliki mobil pribadi 3 tahun ke depan,
- Menunaikan ibadah haji 15 tahun ke depan.
- Menyusun perencanaan keuangan dan alternatifnya untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan
Perencanaan keuangan dapat berupa kegiatan yang akan dilakukan dan bauran produk keuangan yang akan digunakan, dikaitkan dengan jangka waktu pencapaiannya.
Misalkan :
- Membayar sebesar Rp350.000/bulan untuk premi asuransi pendidikan anak selama 10 tahun
- Menabung sebesar Rp500.000/bulan untuk dana naik haji selama 15 tahun
- Mencicil sebesar Rp1,5 juta/bulan untuk kredit pembelian mobil selama 10 tahun
- Melaksanakan perencanaan keuangan yang sudah tersusun dengan disiplin
Kuncinya adalah disiplin. Resolusi yang kiranya juga penting untuk diterapkan tahun depan adalah melatih diri untuk lebih berdisiplin menyisihkan uang, bukan menyisakan. Sisihkanlah uang Anda secara rutin langsung setiap Anda menerima penghasilan Anda.
Jangan tunda hingga akhir bulan untuk menabung dana yang tersisa di rekening Anda. Percayalah, menghabiskannya pasti terasa jauh lebih menyenangkan bukan?
- Mereviu dan menyempurnakan rencana keuangan secara periodik untuk menyesuaikan kondisi keuangan terkini
Kondisi keuangan seseorang bisa berubah. Misalnya seperti : lahirnya anggota keluarga baru, mengalami sakit yang membutuhkan biaya besar dan terganggunya sumber penghasilan keluarga, meningkatnya pendapatan secara signifikan, dan lain-lain.
Jika terjadi perubahan, maka proses perencanaan keuangan akan dilakukan lagi dimulai dari awal proses (mengevaluasi kondisi keuangan terkini) dan diteruskan dengan proses-proses berikutnya.
Tapi ingat, ke depan nanti jangan mudah percaya dengan penawaran investasi yang menjanjikan iming-iming imbal hasil yang terlalu tinggi. Jangan sampai dana yang sudah Anda kelola dengan baik, hilang begitu saja karena Anda percayakan ke pihak yang tidak bertanggung jawab. Kenali dengan baik produk investasi Anda, pihak yang menjualnya, hak dan kewajiban Anda termasuk biaya dan resikonya.