Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri (BMRI) Cetak Kinerja Moncer di 2021, Begini Prospek Sahamnya

Analis memberikan rekomendasi positif terhadap saham Bank Mandiri (BMRI) didorong oleh perbaikan performa kredit, NIM yang stabil, dan efisiensi yang dilakukan perseroan.
Pegawai beraktivitas di salah satu cabang digital Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (23/12/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Pegawai beraktivitas di salah satu cabang digital Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (23/12/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menciptakan kinerja apik sepanjang 2021 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp28,03 triliun. Perolehan tersebut tumbuh 66,83 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Head of Research Panin Sekuritas Nico Laurens mengatakan performa positif itu didorong oleh strategi perseroan untuk fokus ke segmen high yield, yang membuat margin bunga bersih (NIM) stabil di level 5 persen.

Selain itu, lanjutnya, kehadiran Livin’ dan Kopra by Mandiri, serta smart branches mampu menjaga performa komposisi dana murah (CASA) dari emiten berkode BMRI ini, yang akhirnya berdampak pada penurunan cost of fund (CoF).

“Performa laba bersih juga didorong oleh tren penurunan beban provisi, yang turun ke Rp19,5 triliun atau turun 21,4 persen yoy. Angka tersebut setara dengan cost of credit (CoC) sebesar 2,1 persen dibanding 2020 yang sebesar 2,5 persen,” tulis Nico dalam risetnya, dikutip Selasa (8/2).

Nico menambahkan bahwa segmen high-yield akan menjadi penggerak pertumbuhan kredit ke depannya. Perseroan sepanjang 2021 membukukan kredit secara konsolidasi senilai Rp1.050,16 triliun, naik 8,86 persen yoy. Adapun portofolio kredit masih didominasi segmen korporasi.

“Namun, patut dicermati bahwa segmen ini terus mencatatkan penurunan imbal hasil atau yield. Sementara itu, segmen lain seperti mikro berkontribusi 12,6 persen menjadi pendorong pertumbuhan, tercatat tumbuh 9,3 persen, yang didorong oleh KUR, KUM dan juga KSM.”

Dari komposisi sektor, pertumbuhan di segmen korporasi didominasi oleh energi dan air, metal mining, serta infrastruktur. Untuk segmen komersial didominasi oleh crude palm oil (CPO), jasa keuangan, dan transportasi air.

Di sisi lain, ekspansi digital juga masih akan menjadi salah satu katalis positif untuk kinerja BMRI ke depan. Pada kuartal keempat 2021, BMRI mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.291 triliun atau naik 6,4 persen persen secara kuartalan.

Pertumbuhan deposito juga tercatat turun signifikan karena kondisi likuiditas yang masih kuat serta fokus Bank Mandiri untuk mengejar dana murah. Adapun, CASA tercatat tumbuh ke 74,0 persen dibandingkan 68,5 persen pada 2020.

“Performa positif DPK ini, membawa LDR BMRI turun ke 80 persen dari 83 persen lewat performa yang positif dari super app Livin, dengan jumlah download yang telah mencapai 7,5 juta sejak peluncuran di Oktober 2021. Kami melihat dengan upcoming features seperti akses terhadap produk investasi akan menjadi katalis positif untuk ke depannya,” tutur Nico.

Nico merekomendasikan beli untuk saham BMRI dengan target harga Rp8.600 per saham. Menurutnya, rekomendasi positif ini didorong oleh perbaikan performa kredit, NIM yang stabil, dan efisiensi yang dilakukan BMRI. Selain itu, masih adanya ruang penurunan CoF, tren positif pertumbuhan CASA, serta perbaikan kualitas aset dari penurunan NPL dan LAR.

Pada perdagangan hari ini, Selasa (8/2/2022), saham Bank Mandiri berakhir di level Rp7.625, atau naik 1,67 persen dari harga penutupan sebelumnya. Dalam enam bulan terakhir, sahamnya sudah meroket 32,03 persen. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper