Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Darmawan Junaidi mengatakan pandemi Covid-19 telah membangkitkan kesadaran masyarakat kait dengan perlunya hidup yang lebih sehat dan lebih bersih.
Darmawan menyampaikan, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan perhatian terhadap environmental, social dan governance (ESG) atau lingkungan sosial dan tata kelola serta peningkatan upaya di seluruh dunia dalam mencari solusi untuk isu-isu terkait perubahan iklim.
“Di masa mendatang, kita harus bersikap lebih luwes, adaptif, dan menciptakan strategi bagaimana kita bisa berkontribusi pada peningkatan komitmen untuk mengurangi emisi karbon,” kata Darmawan dalam acara Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2/2022).
Darmawan menyatakan, Bank Mandiri ingin menjadi bank yang lebih berkelanjutan dengan strategi yang mencakup produk-produk yang berkelanjutan dan terus menerapkan CSR yang berkelanjutan, serta inklusi keuangan.
Selain itu, lanjut Darmawan, selama pandemi digitalisasi telah memainkan peran utama dan membantu dalam menavigasi kehidupan.
“Perilaku konsumen ini menjadi semakin digital menciptakan permintaan terhadap produk-produk digital dan juga layanan keuangan digital yang bergerak menuju aksesibilitas dan keamanan,” jelasnya.
Untuk menyikapi hal itu, Bank Mandiri menerapkan transformasi teknologi dan sudah berhasil meluncurkan Livin’ by Mandri dan wholesale platform Kopra by Mandiri.
“Kopra dan Livin’ menyediakan solusi digital bagi nasabah wholesale maupun nasabah ritel. Dengan platform ini yang menyediakan jasa ritel dan wholesale melalui portal akses tunggal,” ujarnya.
Perlu diketahui, sejak diluncurkan pada Oktober 2021, aplikasi Livin' by Mandiri telah diunduh sebanyak lebih dari 7,5 juta kali dengan total pengguna menembus 10 juta nasabah. Selain itu, Livin' by Mandiri juga telah melayani lebih dari 1,5 miliar transaksi dengan nilai transaksi sebesar Rp1.630 triliun.
Sementara itu, platform digital Kopra by Mandiri juga mencatatkan transaksi wholesale channel sebesar Rp13.500 triliun dan mampu melayani transaksi trade finance sebesar Rp553 triliun serta bank guarantee mencapai Rp94,3 triliun hingga akhir 2021.