Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Re Sukses Atasi Lonjakan Klaim di 2021. Begini Strateginya di Tahun Ini

Indonesia Re menghadapi cukup banyak klaim besar pada 2021, yang sebagian besar dari industri migas. Oleh karena itu, perseroan menyiapkan strategi untuk membangun bisnis secara berkelanjutan pada tahun ini.
Petugas memberikan penjelasan kepada pengunjung di stan PT Reasuransi Indonesia Utama pada ajang Indonesia Business and Development Expo (IBDexpo) 2017 di Jakarta, Kamis (21/9)./JIBI-Dwi Prasetya
Petugas memberikan penjelasan kepada pengunjung di stan PT Reasuransi Indonesia Utama pada ajang Indonesia Business and Development Expo (IBDexpo) 2017 di Jakarta, Kamis (21/9)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re telah menyiapkan sejumlah strategi untuk membangun bisnis secara berkelanjutan setelah berhasil menghadapi lonjakan klaim dan peningkatan nilai beban pada 2021.

Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menjelaskan pada 2021 pihaknya menghadapi cukup banyak klaim besar, termasuk di sektor reasuransi umum, di mana pada sektor tersebut catatan klaim terbesar datang dari lini reasuransi kebakaran.

“Klaim tersebut berasal dari industri migas dengan nilai kerugian total mencapai hampir Rp1 triliun, dan klaim sesuai saham Indonesia Re adalah sebesar Rp70 miliar,” ujarnya, Minggu (20/2/2021).

Benny memerinci, klaim kebakaran suatu pabrik di Indonesia cukup memberikan dampak terhadap portofolio lini bisnis reasuransi kebakaran.

Selain reasuransi kebakaran, sambung Benny, lini bisnis lainnya juga mencatatkan beberapa klaim besar adalah dari lini konstruksi.

“Dari bisnis reasuransi keuangan, terdapat satu catatan klaim dengan nilai yang cukup besar, untuk reasuransi penjaminan,” ujarnya.

Sementara itu, masih pada tahun yang sama, Benny menjelaskan total klaim akibat Covid-19 dari sektor reasuransi jiwa adalah sebesar Rp623 milar dan ini sudah merupakan nilai bersih yang dibayarkan oleh Indonesia Re.

Di samping beban klaim, Indonesia Re juga mengalami peningkatan beban pajak pada 2021.

“Beban pajak timbul berawal dari proses penggabungan (merger) perusahaan dalam rangka pembentukan Perusahaan Reasuransi Nasional (PRN) pada 2015,” tuturnya.

Kendati demikian, Benny menegaskan bahwa beban pajak sudah dituntaskan pada tahun 2021. Oleh sebab itu, dia melanjutkan dengan kondisi yang dialami pada 2021, Indonesia Re menyiapkan sejumlah langkah agar mampu meningkatkan produksi premi bersih dan hasil bersih underwriting, dan tetap menjaga rasio klaim melalui manajemen portofolio yang baik.

Benny menjelaskan pihaknya antara lain melakukan pengetatan terms & conditions untuk reasuransi keuangan termasuk reasuransi kredit di perpanjangan treaty reinsurance 2022. Untuk lini reasuransi kebakaran, jelasnya, Indonesia Re berencana meningkatkan premi bersih hingga 5 persen.

“Kami akan meingkatkan kinerja portofolio diantaranya menurunkan rasio klaim dari 56,2 persen ke 51,3 persen. Pada lini bisnis ini, Indonesia Re juga akan meningkatkan cadangan premi dari 38,5 persen menjadi 46 persen sebagai bagian dari rencana menuju penerapan PSAK 74 dan IFRS 17,” ujarnya.

Sementara untuk sektor reasuransi jiwa, Benny mengatakan bahwa strategi utama yang akan dilakukan Indonesia Re untuk memitigasi risiko Covid-19 pada lini ini antara lain dengan melakukan review pada terms and conditions termasuk besaran premi.

Selain itu, perusahaan juga disebutkan akan melakukan negoisasi untuk cross selling produk lain yang mampu memberikan hasil underwriting bersih lebih baik.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper