Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit akan kembali pulih pada 2024 dan puncaknya di 2025.
Pertumbuhan kredit ini akan mengikuti siklus pertumbuhan ekonomi yang akan mencapai puncak pertumbuhannya pada 2024.
Jika tahun lalu, BI mencatat pertumbuhan kredit perbankan nasional mencapai 5,2 persen. Perry memproyeksikan kredit perbankan akan tumbuh di kisaran 6-8 persen pada tahun ini.
"[Tahun] 2023 akan tinggi, tapi belum pada titik tingginya. Pertumbuhan kredit kemungkinan mencapai titik tertinggi itu 2024, dan paling tinggi di 2025," papar Perry dalam Forum Group Discussion (FGD) dengan pemimpin media massa, Rabu (23/2/2022).
Sejalan dengan perkembangan sektor keuangan ini, Perry pun memastikan tidak akan melakukan normalisasi kebijakan makroprudensial BI tahun ini. Dia menegaskan bahwa kebijakan makroprudensial BI akan tetap longgar pada 2022 dan sebagian longgar pada 2023.
"Tahun ini, bahkan kemungkinan sebagian besar tahun depan, makroprudensial masih akan tetap longgar. Baru 2023 kita baru melakukan assessment perlu ada countercylical atau enggak untuk 2024 dan 2025," ujar Perry.
Adapun, BI melihat ekonomi Indonesia baru akan sepenuhnya normal pada 2023 dan baru mencapai puncaknya siklusnya pada 2024.