Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pembiayaan PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) melihat adanya potensi kenaikan porsi penyaluran kredit buat korporasi, terutama terkait alat berat dan mobil komersial.
Direktur Utama CFIN Harjanto Tjitohardjojo menjelaskan berlanjutnya kenaikan harga sejumlah komoditas sejak tahun lalu yang kini didongkrak lagi oleh kondisi geopolitik konflik Rusia-Ukraina, berpotensi membawa kepercayaan diri para debitur korporasi CFIN untuk berekspansi.
"Seiring harga komoditas terus naik dan pandemi Covid-19 mulai terkendali, pembiayaan alat berat dan kendaraan komersial CFIN berpotensi turut membaik. Porsinya dari total pembiayaan di tahun ini kami patok lebih besar dari capaian 2021," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (3/3/2022).
Harjanto mengungkap bahwa kebanyakan debitur korporasi CFIN bergerak di sektor pertambangan, perkebunan, dan konstruksi. Nilai pembiayaan di segmen ini mencapai Rp68,9 miliar untuk 49 unit alat berat, Rp437,11 miliar untuk 1.330 unit mobil komersial baru, dan Rp46,84 miliar untuk 369 mobil komersial bekas.
"Totalnya buat alat berat dan mobil komersial sepanjang 2021 sekitar Rp553 miliar atau 15 persen dari total pembiayaan baru CFIN di 2021 senilai Rp3,69 triliun. Tahun ini, target total pembiayaan kami Rp6 triliun, di mana porsi pembiayaan alat berat dan mobil komersial harapannya berada di kisaran 20 persen atau kurang-lebih tembus Rp1,2 triliun," jelasnya.
Sebagai gambaran, apabila mengacu riwayat penyaluran pembiayaan baru CFIN dalam tiga tahun belakangan, segmen ritel dari kredit mobil penumpang bekas memang masih menjadi senjata utama. Sebab, porsinya tiap tahun bisa lebih dari separuh dari total pembiayaan baru CFIN.
Baca Juga
Namun, dengan membesarnya dukungan induk usaha PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PaninBank/PNBN), Harjanto optimistis porsi pembiayaan mobil penumpang baru, alat berat, dan mobil komersial akan turut bertumbuh signifikan untuk membantu mengejar target CFIN di tahun ini.