Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berkah Lebih Hati-Hati, Tugu Reasuransi Bukukan Laba Rp26,86 Miliar

Realisasi ini tercatat tumbuh sekitar 93,51 persen (year-on-year/yoy) bila dibandingkan NPAT periode 2020, yang ketika itu tercatat sebesar Rp13,88 miliar.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re) di Jakarta, Senin (6/3)./JIBI-Dwi Prasetya
Karyawati beraktivitas di kantor PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re) di Jakarta, Senin (6/3)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan reasuransi PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif pada 2021, dengan perolehan laba bersih (NPAT) senilai Rp26,86 miliar.

Presiden Direktur Tugure Adi Pramana menjelaskan bahwa realisasi ini tercatat tumbuh sekitar 93,51 persen (year-on-year/yoy) bila dibandingkan NPAT periode 2020, yang ketika itu tercatat sebesar Rp13,88 miliar.

"Capaian positif tersebut tidak terlepas dari upaya kami menyeimbangkan portofolio bisnis, khususnya untuk lini reasuransi umum. Di tengah pandemi Covid-19, kami mengatur kembali portofolio bisnis sehingga lebih seimbang," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (19/4/2022).

Contohnya, Tugure mengubah portofolio bisnis pada asuransi kebakaran atau properti yang pada periode 2021 komposisinya lebih berimbang dibandingkan lini bisnis lainnya.

Selain itu, Adi mengungkap bahwa pihaknya juga aktif mengantisipasi dampak pandemi pada sejumlah lini bisnis asuransi, khususnya asuransi kredit.

Hasilnya, tahun lalu, Tugure mencatatkan premi bruto senilai Rp2,26 triliun dengan lebih dari 50 persen pendapatan tersebut berasal dari bisnis fakultatif di reasuransi umum.

Sebagai gambaran, lini bisnis Facultative Financial Risk Tugure mencatatkan pertumbuhan hingga 8 persen (yoy), sementara Facultative Casualty & Energy meningkat 6 persen (yoy).

Adapun, lini Facultative Marine & Aviation membukukan premi bruto sebesar 87 persen (yoy) dibanding tahun lalu. Terakhir, Facultative Property & Engineering membukukan pertumbuhan premi bruto paling moncer, yaitu sebesar 26 persen (yoy) dibanding tahun lalu.

Sementara itu, premi bruto dari bisnis treaty meningkat 15 persen (yoy) dibandingkan tahun lalu, serta lini reasuransi jiwa menyumbangkan premi bruto sebesar 76 persen (yoy) dibanding tahun lalu.

Terkini, pertumbuhan laba setelah pajak Perseroan pada 2021 itu ditopang oleh hasil underwriting senilai Rp1,18 miliar dan hasil investasi Rp109,89 miliar. Di sisi lain, jumlah beban usaha tercatat sebesar Rp93,22 miliar atau turun 16,83 persen (yoy) dibandingkan periode 2020 yang tercatat senilai Rp112,08 miliar.

Adi menjelaskan lebih lanjut terkait hasil underwriting yang masih bisa moncer, sebab buah strategi lebih waspada dan selektif, khususnya kepada industri-industri yang berpotensi terdampak pandemi Covid-19.

Di samping itu, Adi mengatakan capaian itu menunjukkan keberhasilan upaya jangka panjang perseroan untuk merubah pola pencadangan menjadi lebih konservatif sejak 2019.

"Saat pandemi, pendapatan menurun, tetapi cadangan yang lebih konservatif itu bisa menutupi pengurangan pendapatan pada 2020," tambah Adi.

Dari sisi investasi, Adi menjelaskan perseroan seringkali memanfaatkan momentum kenaikan nilai instrumen-instrumen investasi tertentu pada 2020 dan 2021, sehingga pendapatan investasi pada periode tersebut bisa memberikan hasil yang cukup baik.

Adapun, aset Tugure pada akhir 2021 tercatat senilai Rp4,35 triliun dengan total investasi mencapai Rp2,07 triliun.

Tingkat solvabilitas (risk based capital/RBC) Tugure pada akhir 2021 mencapai 230 persen, meningkat dari 226 persen per 31 Desember 2020.

Alhasil, Tugure masih mampu lebih baik ketimbang kinerja industri secara umum yang berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2021, industri reasuransi secara kumulatif mencatatkan rugi setelah pajak senilai Rp610,28 miliar.

Berdasarkan data OJK, premi bruto industri reasuransi pada 2021 turun 16,35 persen menjadi Rp18,85 triliun dengan pendapatan underwriting tumbuh 8,88 persen menjadi Rp10,39 triliun.

Otoritas juga mencatat total aset industri reasuransi pada 2021 bertumbuh 6,54 persen menjadi Rp28,75 triliun, sedangkan total investasinya menurun 0,24 persen menjadi Rp15,25 triliun.

Penguatan Internal dan Tata Kelola Kinerja positif tersebut tidak lepas dari upaya Tugure dalam menerapkan strategi penguatan internal dan tata kelola perusahaan di setiap divisi.

Adi mencontohkan Group Human Resources Department (HRD) & General Services Tugure pada 2021 antara lain mendorong Restrukturisasi Group kerja yang lebih lincah dan mengedepankan teknologi informasi.

Group Corporate Secretary, sambung dia, memastikan dilaksanakannya Tata Kelola bagi Pemegang Saham, Direksi dan Komisaris, memastikan layanan hukum di Perseroan serta mempertahankan branding positif Perseroan.

"Group Compliance juga telah melaksanakan hal-hal, antara lain penguatan atas pemenuhan kebijakan sesuai regulasi dan kepatuhan dalam pelaporan kepada OJK serta peningkatan budaya patuh melalui sosialisasi dan campaign kepatuhan, dan meningkatkan Risk Awareness di seluruh lini perusahaan," jelasnya.

Sementara itu, Group IT Tugure pada 2021 antara lain mengembangkan aplikasi termasuk untuk menyelesaikan modul-modul guna percepatan Integrasi Proses dan akurasi data yang proper.

Di samping memacu kinerja dan memperkuat tata kelola, Adi menambahkan Tugure juga terus merealisasikan program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) secara berkesinambungan mengacu pada implementasi SGD’s.

"Walaupun belum semua aspek kami jalankan, namun kami berkomitmen akan terus meningkatkan poin-poin tersebut," tutupnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper