Bisnis.com, JAKARTA — Blu, aplikasi milik anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank BCA Digital mengklaim telah memiliki 675.900 pengguna hingga 21 April 2022. Aplikasi yang diluncurkan pada Juli 2021 ini terus berupaya merangkul pengguna baru dengan menghadirkan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat.
Direktur Utama BCA Digital Lanny Budiati mengatakan Blu juga telah melayani transaksi dengan total mencapai Rp23,7 triliun hingga hari ini (year to date/ytd), untuk semua transaksi. Lebih khusus, untuk transaksi tanpa kartu mencapai Rp87,78 miliar.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang terkumpul mencapai Rp3,16 triliun hingga 21 April 2022, dengan total transaksi uang masuk ke rekenining blu mencapai Rp5,1 triliun.
“Mayoritas pengguna Blu berada di umur 17-25 tahun (44 persen) dan berdomisili di DKI Jakarta. Sebagian besar memiliki latar belakang sebagai karyawan swasta, pelajar/mahasiswa, dan ibu rumah tangga,” kata Lanny dalam siaran pers, Senin (25/4/2022).
Lanny mengatakan Blu tak hanya hadir sebagai direct digital banking, tetapi juga sebagai digital banking as a service (BaaS), yaitu sebuah sistem keuangan yang memungkinkan sebuah bank digital terhubung dengan pihak ketiga lainnya.
Blu terus melakukan berbagai peningkatan untuk makin memudahkan proses pembukaan rekening, user-friendly UI/UX, dan penggunaan marketing tools.
“Selain itu, Blu juga memperbesar kolaborasi dengan berbagai mitra sehingga Blu dapat tersedia di aplikasi mitra dari berbagai lini bisnis,” kata Lanny.
Lanny menuturkan pada tahun ini, BCA Digital menggandeng Finansialku dalam memberikan edukasi literasi keuangan kepada masyarakat, khususnya usia produktif. Mulai 25 April 2022, Blu by BCA Digital akan menyediakan layanan BI-Fast sebagai salah satu bank digital yang pertama dalam mengembankan BI-Fast.
“Layanan ini bisa digunakan dengan minimum transaksi sebesar Rp5.000 dan maksimal Rp250 juta. Dalam waktu dekat, Blu by BCA Digital akan meluncurkan virtual debit card,” kata Lanny.
