Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Masih Besar, Begini Pertumbuhan Industri Asuransi di Solo Raya

Sampai dengan triwulan I/2022, jumlah premi asuransi di wilayah Solo Raya tercatat mencapai Rp140,42 miliar atau naik 2,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 
Kegiatan literasi keuangan bagi UMKM Kota Surakarta oleh PT Asuransi Sinar Mas dan PT Sinarmas Penjaminan Kredit di Solo, Sabtu (11/6/2022) - Bisnis/Denis Riantiza M
Kegiatan literasi keuangan bagi UMKM Kota Surakarta oleh PT Asuransi Sinar Mas dan PT Sinarmas Penjaminan Kredit di Solo, Sabtu (11/6/2022) - Bisnis/Denis Riantiza M

Bisnis.com, SOLO - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Surakarta Eko Yunianto menyampaikan bahwa wilayah Solo Raya masih memiliki peluang pasar yang besar bagi industri asuransi.

Eko menyebutkan, sampai dengan triwulan I/2022, jumlah premi asuransi di wilayah Solo Raya tercatat mencapai Rp140,42 miliar atau naik 2,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 
Sementara itu, jumlah klaim tercatat mencapai Rp53,58 miliar. Jumlah ini meningkat 37,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Di wilayah Solo Raya masih memiliki peluang besar pada sektor industri asuransi sehingga perlu mendapatkan perhatian bersama agar pemahaman keuangan dan akses masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan asuransi dapat lebih meningkat di masa mendatang," kata Eko dalam sambutannya di acara Literasi Keuangan Bagi UMKM Kota Surakarta bersama PT Asuransi Sinar Mas dan PT Sinarmas Penjaminan Kredit, Sabtu (11/6/2022).
Adapun, untuk jaringan kantor asuransi di Solo Raya, OJK mencatat terdapat 24 kantor cabang asuransi. Selain itu, terdapat 66 kantor pemasaran asuransi, 3 kantor selain kantor cabang, dan 1 kantor selain kantor cabang yang berupa unit usaha syariah.
Lebih lanjut, Eko menuturkan tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia masih relatif rendah. Berdasarkan hasil survei OJK 2016 - 2019, tingkat literasi keuangan meningkat dari 29,66 persen menjadi 38,03 persen, sedangkan inklusi keuangan meningkat dari 67,82 persen menjadi 76,19 persen.
Sementara itu, Eko menuturkan, tingkat literasi asuransi masih relatif kecil, yakni baru mencapai 19,4 persen, sementara inklusi keuangan baru mencapai 13,5 persen.
"Tentunya hal ini tunjukkan sektor asuransi masih dapat berkembang lebih besar sehingga mampu mencapai target inklusi keuangan 2024 yang dicanangkan pemerintah mencapai 90 persen. Target tersebut tantangan besar bagi OJK, pelaku jasa keuangan, dan stakeholder lain," kata Eko.
Dia pun mengimbau agar seluruh stakeholder bersama OJK untuk senantiasa bekerja sama dan berkoordinasi guna mencapai target literasi dan inklusi keuangan di 2024.

Adapun, PT Asuransi Sinar Mas memberikan literasi keuangan kepada 100 UMKM di Kota Surakarta. Hal ini menjadi komitmen perusahaan dalam mendukung program OJK untuk meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat Indonesia.

"Sasaran peserta literasi kami diantaranya adalah pelaku UMKM. Kami menyadari UMKM merupakan bagian penting dari perekonomian Indonesia dan pentingnyapara UMKM untuk memiliki pengetahuan mengenai keuangan," ujar Dumasi MM Samosir, Direktur Asuransi Sinar Mas.

Penentuan UMKM sebagai sasaran literasi keuangan juga sesuai dengan program OJK di 2022 ini dalam rangka mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional melalui literasi keuangan yang inklusif.

Materi literasi keuangan diberikan oleh tim literasi dari PT Asuransi Sinar Mas danPT Simas Penjaminan Kredit. Edukasi yang disampaikan meliputi bagaimana cara mengelola keuangan, mengelola risiko , pengetahuan asuransi dan asuransi mikro, serta penjaminan kredit yang sesuai untuk UMKM.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper