Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Tenggat Spin Off 2023, Ini Saran Pengamat Tentang BRIS & UUS BBTN

Otoritas Jasa Keuangan memberi tenggat pemisahan atau spin off bagi perbankan syariah pada 2023. Tenggat ini sekaligus menjadi jalan pemerintah menentukan nasib aksi korporasi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atas unit usaha syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN)
Karyawan menunjukkan kartu pembiayaan BSI Hasanah Card di outlet PT Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Barat, Kebon Jeruk Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis
Karyawan menunjukkan kartu pembiayaan BSI Hasanah Card di outlet PT Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Barat, Kebon Jeruk Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Masa unit usaha syariah (UUS) bank umum untuk memisahkan diri dari induknya alias spin off harus dilakukan paling lambat pada  2023.

Jika pemisahan UUS dari induk tidak dilakukan, maka pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat mencabut izin usaha Sertifikat Badan Usaha.

Adapun, untuk melakukan spin off, mengikuti aturan permodalan bank terbaru, berarti UUS perlu memiliki modal inti setidaknya Rp1 triliun bila bank induknya telah memenuhi batas bawah modal inti sebesar Rp3 triliun.

Teranyar, aksi korporasi terdekat yang akan mengurangi jumlah UUS adalah rencana PT Bank Syariah Indonesia Tbk. mengakuisisi UUS PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. dan spin off UUS Bank Sinarmas.

Pengamat ekonomi perbankan Bina Nusantara Universitas (Binus) Doddy Ariefianto menilai konsolidasi merupakan langkah paling ideal bagi UUS untuk memisahkan diri di tengah tenggat waktu yang semakin mepet.

Menurut Doddy, konsolidasi atau integrasi dapat lebih menjamin bank semakin kuat dari sisi permodalan, sehingga sesuai dengan tujuan awal kewajiban spin off UUS, yakni memperkuat industri keuangan syariah.

“Bank itu kan bisnis padat modal, kalau tidak punya modal kuat, bisnisnya di situ saja. Uang Rp1 triliun, Rp3 triliun sebagai syarat modal inti itu uang yang banyak sekali untuk UUS,” kata Doddy dalam keterangan tertulis, Jumat (17/6/2022).

Doddy mengatakan bahwa dengan konsolidasi, bank seharusnya mendapatkan keuntungan, baik yang melepas maupun yang mengakuisisi. Dalam kasus BTN misalnya, satu sisi BSI terbilang kuat untuk merangkul BTN Syariah dan BTN mendapatkan tambahan modal baru untuk meningkatkan rasio permodalan.

 “BTN melepas UUS itu dibeli secara komersial, bukan hibah. Dengan begitu, BTN dapat uang dari transaksinya dan BSI dapat amunisi baru untuk memperbesar bisnisnya,” jelanya.

Sementara itu dalam forum group discussion (FGD), Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyarankan UUS yang hendak spin off tetapi terhambat permodalan dapat memilih jalan konsolidasi.

"Saya mengusulkan solusi agar melakukan konversi atau penggabungan sehingga modalnya cukup," katanya.

Hal tersebut sesuai dengan POJK 59/POJK.03/2020 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemisahan UUS. Beleid ini memberikan tiga opsi bagi UUS untuk berpisah dengan induknya.

Pertama, dengan bertransformasi menjadi bank umum syariah (BUS). Kedua, mengalihkan hak dan kewajiban UUS kepada bank syariah yang telah ada. Ketiga, mengalihkan hak dan kewajiban kepada bank konvensional yang melakukan perubahan kegiatan usaha menjadi bank syariah.

Mengutip Statistik Perbankan Syariah dari OJK, per Februari 2022, aset UUS tumbuh 13,39 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp218,44 triliun. Pertumbuhan ini melambat jika dibandingkan dengan capaian Desember 2021, di mana aset UUS naik 19,34 persen secara tahunan menjadi Rp234,95.

Sementara itu per Februari 2022, pembiayaan tumbuh 12,8 secara tahunan menjadi Rp153,62 triliun. Akan tetapi dari segi laba, UUS mengalami koreksi 6,91 persen secara tahunan per Februari 2022.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper