Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Hadapi Dua Tantangan Besar pada Paruh Kedua Tahun Ini

Di tengah tren pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh bank, laju dana pihak ketiga (DPK) tumbuh melandai.
Layar menampilkan Pakar Perdagangan Ekonomi Dunia dan Politik Internasional UGM Riza Noer Arfani (kiri atas), Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno (kanan atas), Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin (kanan bawah), dan Chief Economist BRI/Direktur Utama BRI Research Institute Anton Hendranata dalam webinar Mid Year Economic Outlook 2022: Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahanan Geopolitik Pascapandemi di Jakarta.
Layar menampilkan Pakar Perdagangan Ekonomi Dunia dan Politik Internasional UGM Riza Noer Arfani (kiri atas), Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno (kanan atas), Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Y. Benyamin (kanan bawah), dan Chief Economist BRI/Direktur Utama BRI Research Institute Anton Hendranata dalam webinar Mid Year Economic Outlook 2022: Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahanan Geopolitik Pascapandemi di Jakarta.

Bisnis.com, JAKARTA — Likuiditas yang semakin ketat hingga potensi penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing akan menjadi tantangan bagi industri perbankan ke depan. Situasi tersebut harus dihadapi secara hati-hati oleh para bankir. 

Direktur Utama BRI Research Institute Anton Hendranata mengatakan di tengah tren pertumbuhan kredit, laju dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun justru tumbuh melandai. Hal ini perlu menjadi perhatian perbankan karena pertanda likuiditas mengetat, kendati saat ini masih terbilang cukup.

“Pertumbuhan dana pihak ketiga terus mengalami perlambatan di mana pada Juni 2022 tumbuh sebesar 9,13 persen menurun dari Mei 2022 yang sebesar 9,93 persen yoy,” kata Anton dalam Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2022, Selasa (2/8/2022).

Selain itu, kata Anton, dengan tingkat inflasi inti yang mulai naik, dan nilai tukar rupiah yang terdepresiasi. Dia memprediksi bahwa Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.

Sebelumnya Bank Indonesia sudah melakukan normalisasi likuiditasnya melalui kenaikan giro wajib minimum sampai 9 persen pada September 2022 nanti. Kebijakan tersebut akan diikuti dengan kenaikkan suku bunga acuan. 

“Dugaan saya BI akan sangat berhati-hati menaikkan suku bunga acuannya,” kata Anton.

Dia juga mengatakan berdasarkan riset BRI, depresiasi rupiah diperkirakan menghambat kredit industri dan meningkatkan risiko kredit macet atau nonperforming loan (NPL).

Ketika terdepresiasi, harga bahan baku impor lebih mahal bagi produsen nasional sehingga biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan akan relatif lebih besar.

Dengan kondisi tersebut, maka profit perusahaan akan cenderung menurun karena biaya produksi akan naik sehingga ruang ekspansi perusahaan akan relatif terbatas.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kualitas kredit yang disalurkan perbankan pada Juni 2022 terus membaik. Kredit tidak hanya tumbuh hingga 10,66 persen yoy pada semester I/2022, tetapi juga mengalami penurunan rasio kredit bermasalah atau NPL gross menjadi 2,86 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper