Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkop UKM Kenalkan Skopi, Begini Kata Asosiasi Pinjol

Skopi akan menghubungkan UMKM dengan para penyedia layanan lembaga jasa keuangan dan penyedia jasa penilaian kredit.
Ilustrasi P2P lending atau pinjaman online (pinjol)/Samsung.com
Ilustrasi P2P lending atau pinjaman online (pinjol)/Samsung.com

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) atau lebih familiar di masyarakat dengan pinjaman online (pinjol) menyebutkan ikut mendukung platform Solusi dan Konsultasi Pembiayaan dan Investasi (Skopi) dan kampanye UMKM Juara dengan Digital besutan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM).

Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah menjelaskan bahwa penandatanganan nota kesepahaman terkait dukungan terhadap SKOPI yang terealisasi pada Hari UMKM Nasional, seiring dengan komitmen industri tekfin P2P lending dalam mendukung UMKM.

"Ini menjadi bukti bahwa industri fintech pendanaan terus berkomitmen untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi masyarakat unbanked dan underserved, khususnya UMKM," ujar Kus dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (14/8/2022).

Adapun, SKOPI merupakan platform alternatif akses pembiayaan dan konsultasi secara online kepada UMKM dalam upaya mendorong peningkatan pertumbuhan kredit dan inklusi keuangan nasional di sektor UMKM.

SKOPI akan menghubungkan UMKM dengan para penyedia layanan lembaga jasa keuangan dan penyedia jasa penilaian kredit yang dapat diakses di https://skopi.kemenkopukm.go.id.

Harapannya, SKOPI mampu mendorong literasi keuangan serta memperluas akses pembiayaan dan investasi UMKM guna mendukung inklusi keuangan mencapai 90 persen pada tahun 2024.

Kus menambahkan kemajuan ekonomi nasional ke depan ditentukan bagaimana kita dapat beradaptasi dan memanfaatkan teknologi digital sebaik mungkin.

Kemenkop dan UKM sendiri mencatat, selama pandemi, transaksi UMKM di pasar online meningkat 26 persen, terdapat 3,1 juta transaksi per hari serta kenaikan 35 persen pengiriman barang seperti dilansir kajian McKinsey dan Redseer.

Selama 2 tahun pandemi ini telah mendorong UMKM bertransformasi digital, terbukti ada 19 juta UMKM masuk dalam ekosistem digital, tumbuh sekitar 137 persen dari sebelum pandemi. Inilah yang turut mendorong optimisme pemerintah bahwa target 30 juta UMKM masuk ekosistem digital pada tahun 2024 dapat tercapai.

Wakil Ketua Bidang Humas AFPI yang juga COO Aktivaku, Tofan Saban mengatakan berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri tekfin P2P lending telah menyalurkan pendanaan ke sektor produktif sebesar Rp52,92 triliun periode Januari sampai Juni 2022, atau 43 presen dari total penyaluran industri. Angka ini juga naik 44 persen dari Januari sampai Juni 2021 yang masih Rp 36,74 triliun.

Bahkan, sejak 2017 hingga Juni 2022 jumlah pinjaman yang telah disalurkan 102 penyelenggara fintech peer to peer (P2P) lending sebesar Rp400,42 triliun. Adapun jumlah peminjam atau borrower mencapai 85,19 juta dan pemberi pinjaman atau lender 902.000 entitas dan individu.

"Industri P2P lending akan terus mendukung dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat, khususnya melalui perannya dalam transformasi ekonomi digital sesuai dengan fokus Presidensi G20 Indonesia. Dengan demikian, kedepannya turut mempercepat pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi," tutup Tofan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper