Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tabungan Buruh di BPJS Ketenagakerjaan Capai Rp398,23 Triliun

Peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan hanya 46 persen yang melakukan iuran Jaminan Hari Tua dari sektor formal.
Tampilan situs sso.bpjsketenagakerjaan.go.id untuk mengecek saldo Jaminan Hari Tua (JHT) peserta BPJS Ketenagakerjaan
Tampilan situs sso.bpjsketenagakerjaan.go.id untuk mengecek saldo Jaminan Hari Tua (JHT) peserta BPJS Ketenagakerjaan

Bisnis.com, JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek mencatat dana kelolaan program jaminan hari tua (JHT) yang bersumber dari iuran para pekerja dan buruh serta perusahaan berikut pengembangannya telah mencapai Rp398,23 triliun per Juni 2022.

Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro menyebutkan, pada semester I/2022 ini, penerimaan iuran JHT tercatat telah mencapai Rp27,24 triliun. Sementara itu, pembayaran manfaatnya mencapai Rp22,47 triliun.

"Kurang lebih ada 82 persen klaim rasio yang kami bayarkan di sana,  sekitar 90 persen [klaim JHT] diambil sebelum usia pensiun," ujar Pramudya dalam sebuah seminar, dikutip Rabu (31/8/2022).

Isu penarikan awal dana JHT sebelum usia pensiun memang menjadi tantangan tersendiri dalam pelaksanaan program JHT. BPJS Ketenagakerjaan mencatat alasan utama penarikan awal dana JHT adalah karena mengundurkan diri dari pekerjaan atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Padahal program JHT ini sebenarnya ditujukan untuk hari tua dan sebagai program yang dapat menjadi bridging dalam masa tunggu peserta menerima manfaat program jaminan pensiun (JP).

"Ada 76 persen klaim JHT itu justru di bawah usia 46 tahun, usia muda dan 13 persennya itu hanya menabung 2 tahun. Jadi mereka ambil, early withdrawal sehingga nominalnya tidak cukup besar karena baru melakukan iuran selama 2 tahun," kata Pramudya.

Adapun, peserta JHT saat ini didominasi oleh peserta penerima upah di sektor formal, yakni mencapai 98 persen. Dari 98 persen tersebut, hanya 46 persen yang tercatat sebagai peserta aktif.

"Ke depan strategi kami lebih kejar akuisisi peserta dari sektor informal karena peserta JHT 98 persen baru dari sektor formal," tutur Pramudya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper