Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Banten (BEKS) Buru Tenggat Tambah Modal, Direksi Rancang Dua Skema

Bank Banten menyiapkan dua skema tambah modal yakni berupa rights issue dan private placement.
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Banten di Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor cabang Bank Banten di Jakarta, Rabu (6/10/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) atau Bank Banten akan melakukan penawaran umum terbatas dalam rangka aksi penambahan modal yang dilakukan dengan dua skema, yakni berupa rights issue dan private placement.

Hingga Juni 2022, Bank Banten memiliki komponen modal inti atau tier 1 sebesar Rp1,35 triliun, naik 41,3 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang bernilai Rp960,8 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/9/2022), BPD bersandi saham BEKS itu akan menerbitkan efek dalam PMHMETD maupun PMTHMETD adalah saham Seri C dengan nilai nominal Rp50 dan akan dicatatkan di BEI.

Untuk skema rights issue atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD), jumlah saham baru yang direncanakan akan diterbitkan adalah sebanyak-banyaknya 30 miliar saham seri C dengan nilai nominal Rp50. Nilai itu setara dengan 58,42 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

Secara umum, pelaksanaan PMHMETD ini akan memberikan dampak secara langsung terhadap struktur permodalan dan likuiditas saham Bank Banten.

“Perseroan memperkirakan bahwa rencana PMHMETD akan memperbaiki kondisi keuangan perseroan secara fundamental, karena peningkatan modal inti dapat digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan,” ungkap manajemen.

Adapun, dana yang akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan bisnis, khususnya untuk penyaluran kredit serta penguatan struktur keuangan, termasuk untuk pengembangan teknologi dan untuk sarana pendukung kegiatan operasional.

Di sisi lain, penerbitan saham baru melalui PMTHMETD dilaksanakan dalam rangka memenuhi ketentuan POJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum. Artinya, Bank Banten harus memenuhi modal inti sebesar Rp3 triliun paling lambat pada 31 Desember 2024.

“Perseroan berencana untuk membuka ruang konsolidasi melalui skema pembentukan Kelompok Usaha Bank [KUB], di mana perseroan akan berada dalam satu kelompok bank yang memiliki keterkaitan kepemilikan dan/atau pengendalian,” ujarnya.

Sebagai informasi, dengan skema KUB, maka modal inti BEKS hanya dipersyaratkan Rp1 triliun. Sedangkan risiko beralih ke induk.

Saat ini yang sudah menjalankan skema KUB adalah Bank Bengkulu yang menginduk ke Bank Jawa Barat dan Banten (BJBR). Sedangkan Bank Mega (MEGA) telah terafiliasi dengan sejumlah bank daerah seperti Bank Sulteng dengan kepemilikan 24,9 persen saham, Bank Sulutgo dengan 24,08 persen dan dan telah menyetor investasi Rp 100 miliar di Bank Bengkulu pada akhir 2020.

Sementara itu dijelaskan dalam prospektus, manajemen menjelaskan bahwa Bank Banten akan melakukan sinergi dengan satu perusahaan atau satu bank yang akan menjadi pemegang saham pengendali (PSP) dalam KUB dimaksud.

Lebih lanjut, jumlah saham baru yang direncanakan akan diterbitkan adalah sebanyak-banyaknya 10 persen dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh atau setara dengan sebanyak-banyaknya 5,18 miliar saham Seri C dengan nilai nominal Rp50.

Sementara itu, persentase kepemilikan saham masing-masing pemegang saham BEKS selain pemegang saham yang melakukan penyertaan modal dalam PMTHMETD, akan mengalami penurunan (dilusi) sebanyak-banyaknya sebesar 9,09 persen.

Untuk itu, perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) guna membahas mata acara persetujuan penambahan modal melalui mekanisme PMHMETD dan PMTHMETD yang akan diselenggarakan di Serang pada 19 Oktober 2022. Selanjutnya, pengumuman RUPS dilaksanakan pada 12 September 2022 dan pemanggilan akan dilaksanakan pada 27 September 2022.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper