Bisnis.com, BANDUNG - Mobilitas masyarakat yang makin tinggi, menuntut sebuah layanan yang cepat, efisien dan efektif. Upaya digitalisasi yang dilakukan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melalui smart branch sudah memenuhi kebutuhan itu.
Sentuhan antara digital dan peran manusia untuk layanan perbankan yang lebih prima menjadikan smart branch by Mandiri semakin mempermudah nasabah dalam melakukan pelbagai aktivitas perbankan.
Regional CEO Bank Mandiri Region VI/Jawa 1 M. Wisnu Trihanggodo mengatakan, layanan ini merupakan salah satu bagian dari peta jalan transformasi digital di Bank Mandiri.
Kehadiran smart branch akan membuat aktivitas nasabah di bank menjadi lebih cepat, mudah, aman, andal dan ramah lingkungan (paperless).
Nasabah dapat melakukan reservasi dari rumah sehingga mereka tidak perlu mengisi dokumen, seperti yang dilakukan di kantor cabang.
Reservasi melalui aplikasi Livin’ by Mandiri pada ponsel pintar juga akan mempermudah bank dalam membaca kebutuhan nasabah lebih cepat, karena mereka telah memiliki data dan hal yang diinginkan oleh nasabah.
Baca Juga
Hal yang perlu diapresiasi, layanan terdigitalisasi yang sangat komprehensif tersebut tidak dimiliki oleh banyak bank.
“Kemudian ada juga Customer Service Machine (CSM) yang membuat nasabah dapat mengganti kartu, buka rekening, tarik setor, tanpa harus ke teller dan customer service,” kata Wisnu kepada Bisnis di Bandung, Kamis (15/9/2022).
Berdasarkan pantauan bisnis di lokasi, mesin CSM berbentuk kotak besar seperti mesin ATM. Dashboard di mesin itu menampilkan dua pilihan yaitu buka rekening dan ganti kartu.
Untuk mengganti kartu yang hampir rusak, nasabah cukup memasukan kartu mereka ke mesin dan mengikuti seluruh instruksi seperti memasukan kode pin lama hingga jenis kartu baru yang dipilih.
Meski lekat dengan digital, Wisnu menambahkan, smart branch yang mengusung gaya kekinian tersebut juga memiliki fungsi customer service yang dilakukan oleh General Banker.
Mereka siap melayani nasabah yang ingin konsultasi atau bertemu dengan marketing produk tertentu.
“Walaupun sudah digitalisasi, ada juga kan nasabah yang ingin layanan prioritas,” kata Wisnu.
Branch Manager Bank Mandiri Bandung Martadinata Prasetya Salman Wiradisuria mengatakan smart branch terbagi menjadi tiga tipe.
Pertama, Digital Box membuat nasabah dapat mengakses layanan perbankan dengan cepat dan praktis, karena digital box dibekali dengan self-service machine, seperti ATM Setor Tarik dan Customer Service Machine (CSM), serta Video Conference Box.
Kemudian, Hybrid Branch yang dapat membantu nasabah dalam mengakses layanan bank yang lebih kompleks.
Tipe smart branch ini juga dilengkapi dengan sejumlah perangkat seperti ATM Setor Tarik, CSM dan Video Conference Box, serta General Banker yang memberikan solusi produk-produk finansial, edukasi digital banking, dan layanan transaksional perbankan lainnya.
Sedangkan untuk tipe ketiga, yakni Upgrade Branch dihadirkan bagi nasabah yang membutuhkan layanan perbankan, namun masih perlu didampingi oleh General Banker untuk menyelesaikan layanan yang dibutuhkan.
Upgrade Branch berdampingan dengan zona layanan konvensional, sehingga nasabah dapat mencoba bertransaksi di zona digital untuk mulai membiasakan diri dengan pengalaman perbankan digital.
Adapun smart branch di Bandung merupakan smart branch tipe hybrid, yang dilengkapi dengan general banker.
“Ini adalah customer journey yang baru. Nasabah di Bandung melihatnya sebagai sesuatu yang baru, ketika sudah tahu lebih cepat dan lebih mudah. Nasabah sangat senang, semua masyarakat juga akan menuju ke digitalisasi,” kata Prasetya.
Dia mengatakan, berbeda dengan kantor cabang konvensional, general banker di smart branch juga dapat menjemput bola dan mengunjungi nasabah untuk menanyakan kebutuhan mereka.
Sekadar informasi, pada Oktober 2021, Bank Mandiri meluncurkan tiga unit smart branch yaitu Hybrid Branch Jakarta Plaza Mandiri, Hybrid Branch Mal Kota Kasablanka, dan Digital Box Mal Central Park.
Bank Mandiri melanjutkan transformasi digitalnya pada kuartal II/2022 dengan meresmikan 238 smart branch yang tersebar di 89 kota/kabupaten dan 29 provinsi di seluruh Indonesia.
Salah satu nasabah Bank Mandiri Yoga Sanjaya yang setiap bulan mengunjungi smart branch di Martadinata, Bandung, mengatakan antrean di smart branch lebih sedikit dibandingkan di kantor cabang konvensional, bahkan relatif tidak ada antrean. Penampilannya juga terasa segar, dan tidak kaku.
"Dari sisi antrean, yang biasanya panjang sudah tidak terlihat lagi. Saya berharap smart branch bisa hadir dan diimplementasikan di lebih banyak kota,” katanya.