Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UMKM Terdampak Harga BBM, Simak Rekomendasi Saham BRI (BBRI)

Sebagai informasi pada 26 April 2022 saham BRI (BBRI) sempat menyentuh Rp4.940 dan pada hari ini dibuka Rp4.490, atau telah terkoreksi 9,1 persen.
Nasabah berada didekat logo bank BRI di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Nasabah berada didekat logo bank BRI di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Sejak menyentuh posisi tertinggi pada tahun ini saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI telah terkoreksi 9,1 persen bila dibandingkan dengan pembukaan perdagangan Rabu (21/9/2022). Sebagai informasi pada 26 April 2022 emiten bank BUMN ini sempat menyentuh Rp4.940 dan pada hari ini dibuka Rp4.490. 

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Arief Machrus dalam risetnya menaikkan rekomendasi menjadi buy untuk BBRI dengan target harga atau target price (TP) Rp5.500. Analisa ini berlaku hingga 12 bulan ke depan. "Dengan target harga Rp5.500. TP kami mencerminkan 22F P/BV sebesar 2,7x, atau diatas rata-rata 3-tahun 2,4x," tulisnya. 

Rekomendasi tersebut berdasarkan pertumbuhan kredit sektor UMKM dan biaya kredit yang rendah serta kualitas aset yang dinilai dikelola dengan baik. NHKSI memproyeksikan BBRI mampu menjaga NPL gross pada level 3 persen tahun ini, di tengah fokus perusahaan pada segmen UMKM yang memiliki risiko relatif tinggi.

Sebagaimana informasi, pemerintah memutuskan untuk mengurangi subsidi dan kompensasi energi yang berimbas pada kenaikan BBM seperti Pertalite, Pertamax, dan Solar. Kenaikan harga BBM tersebut diperkirakan akan mengkerek inflasi dan pada akhirnya berimbas pada kebijakan moneter Bank Indonesia untuk menyesuaikan suku bunga acuan hingga akhir tahun ini. Kondisi tersebut dapat berimbas pada kemampuan UMKM untuk membayar cicilan. 

Adapun dalam riset NHKSI, NPL UMKM segmen menengah mencatat kenaikan NPL gross tertinggi sepanjang semester I/2022 atau 84 basis poin (bps) menjadi 3,83 persen. Kemudian mikro dan kecil, masing-masing naik 68 bps menjadi 2,21 persen dan 57 bps menjadi 4,71 persen. 

Kendati demikian, NHKSI melihat posisi NPL gross BRI pada level 3,32 persen relatif manageable, atau mendekati target BBRI 2,8 persen hingga 3,0 persen untuk tahun ini. Analis juga melihat BRI masih memperpanjang restrukturisasi debitur terdampak Covid-19. Di sisi lain, NPL gross segmen korporasi membaik ke level 5,25 persen, atau turun 181 bps secara tahunan.

Seiring dengan risiko tersebut, BRI meningkatkan loat at risk (LAR) coverage menjadi 42,39 persen. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi berakhirnya kebijakan restrukturisasi kredit dari OJK tidak berlanjut. 

Adapun hingga semester I/2022, secara konsolidasi, BBRI mencatat pertumbuhan laba sebesar 91,4 persen secara tahunan (yoy), menjadi Rp23,8 triliun. Hal ini didukung oleh penyaluran kredit senilai Rp1.104,8 triliun, naik 8,7 persen yoy. 

Capaian laba itu juga disokong oleh turunnya beban dana menjadi 1,7 persen dari 2,18 persen pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini merupakan imbas dari meningkatnya rasio dana murah atau current account savings account (CASA) dari 59,6 persen menjadi 65,1 persen.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper