PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) masih optimis kredit pemilikan rumah (KPR) tetap tumbuh pesat meskipun Bank Indonesia (BI) kembali menaikan suku bunga acuan.
Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan bahwa per September 2022, penyaluran KPR BCA tumbuh 10,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp105,0 triliun. Sementara, secara keseluruhan, kredit BCA naik 12,6 persen yoy menjadi Rp682,0 triliun.
"Kami melihat tren pemulihan permintaan KPR di tahun depan masih berlanjut, sejalan dengan pemulihan permintaan masyarakat khususnya milenial," kata Hera kepada Bisnis pada Jumat (23/12/2022).
Hingga akhir 2022, BCA menargetkan total kredit tumbuh 8-10 persen yoy. "Pertumbuhan ini ditopang oleh likuiditas yang masih memadai dan harapan akan pemulihan ekonomi yang terus berjalan," katanya.
Sementara, dengan adanya kenaikan suku bunga acuan kembali dari BI, BCA akan terus mengkaji dampaknya, serta menyiapkan strategi yang tepat untuk memberikan nilai tambah dan layanan yang optimal.
BCA sendiri masih mempertahankan Suku Bunga Dasar Kredit [SBDK] KPR-nya sebesar 7,20 persen. BCA juga menyediakan berbagai variasi suku bunga KPR, diantaranya bunga 3,85 persen fix selama 3 tahun. Penawaran ini masih berlaku sampai dengan akhir Desember 2022.