Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja penyaluran pembiayaan mobil PT BCA Finance sepanjang periode 2022 tercatat melampaui ekspektasi, dengan nilai mencapai Rp33,15 triliun atau hampir setara masa normal sebelum pandemi Covid-19.
Direktur Utama PT BCA Finance Roni Haslim menjelaskan bahwa capaian sepanjang 2022 itu tercatat tumbuh hingga 35 persen (year-on-year/yoy) ketimbang periode 2021, serta jauh melampaui target tahunan yang dipatok tembus Rp28 triliun.
"Kinerja pembiayaan naik tinggi karena kondisi ekonomi masyarakat yang sudah membaik, penjualan mobil baru pun naik. Sementara dari sisi strategi, sejak pertengahan tahun lalu kami mulai secara aktif melayani pembiayaan dengan uang muka [DP] kecil," ujarnya ketika dihubungi, Rabu (18/1/2023).
Sebagai perbandingan, penyaluran pembiayaan anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ini sempat menyentuh Rp33,2 triliun sepanjang 2019 yang notabene merupakan periode normal sebelum Covid-19 melanda Indonesia.
Pandemi sempat membuat kinerja penyaluran pembiayaan BCA Finance terjun bebas hanya Rp15,59 triliun saja. Kinerja kemudian mulai bangkit pada periode 2021 dengan sebaran pembiayaan senilai Rp24,4 triliun.
Tahun ini, Roni menjelaskan pihaknya masih akan mempertahankan strategi merangkul sebanyak mungkin segmen debitur yang membutuhkan DP rendah, terutama mempermudah kalangan menengah yang membutuhkan kendaraan dalam menopang mobilitasnya.
Baca Juga
Kendati segmen debitur tersebut memiliki profil risiko lebih tinggi ketimbang debitur setia BCA Finance dalam beberapa tahun terakhir, Roni menegaskan kuncinya ada pada mitigasi risiko dan penilaian kredit yang lebih ketat demi menghindari masalah terkait pemburukan rasio kesehatan keuangan ke depannya.
"Jadi memang tantangan terbesar pada periode 2023 ini masih seperti tahun lalu, yaitu kondisi suku bunga acuan dan potensi pemburukan NPF [non-performing financing]. Tapi kami optimistis mampu lebih baik, dengan target pembiayaan mencapai Rp35,7 triliun," tutupnya.