Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut Pegadaian Beberkan Strategi 2023, BRI (BBRI) Dilibatkan

Pegadaian optismistis mengincar pertumbuhan dua digit dengan sejumlah strategi yang melibatkan BRI (BBRI) sebagai induk.
Nasabah beraktivitas di salah satu kantor cabang Pegadaian di Jakarta, Rabu (9/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Nasabah beraktivitas di salah satu kantor cabang Pegadaian di Jakarta, Rabu (9/11/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pegadaian (Persero) telah menyiapkan sejumlah strategi bisnis untuk mencapai sasaran bisnis perusahaan pada 2023, sejalan dengan kinerja positif perusahaan dalam sembilan bulan pertama 2022.

Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan setidaknya perusahaan telah menetapkan enam strategi bisnis dalam menghadapi dinamika persaingan saat ini dan masa depan.

“Pegadaian tetap akan menguatkan bisnis intinya, kami akan tetap membesarkan di gadai dengan penguatan-penguatan lain, baik berupa produk, fitur, hingga proses yang akan dikuatkan. Kami juga akan menguatkan di bisnis syariah melalui KUR syariah,” kata Damar dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Damar menjelaskan dalam hal penguatan bisnis syariah, Pegadaian akan melakukan pengembangan pada produk, fitur, dan proses bisnis yang berorientasi pada peningkatan kinerja bisnis syariah. Selain itu, perusahaan juga menerapkan monoline business model, yakni berupa peningkatan portofolio dan skala bisnis mikro melalui alignment produk dengan Grup Holding. 

“Pegadaian dengan adanya BRI punya semangat semakin besar karena adanya akselerasi model bisnis baru, yakni monoline business model. Artinya, Pegadaian saat ini menyalurkan gadai dan non-gadai,” tuturnya. 

Terkait non-gadai, Damar menuturkan Pegadaian melakukan sinergi dengan BRI berupa tarif hingga aplikasi yang sama. Upaya tersebut dilakukan agar Pegadaian tumbuh bersama dengan BRI untuk non-gadai. 

Strategi selanjutnya adalah dengan melakukan perluasan atau eksplorasi bisnis baru untuk mendapatkan new potential market melalui pemgembagan produk baru dan inorganic growth, termasuk bullion bank.

Damar melanjutkan bahwa Pegadaian juga akan meningkatkan penetrasi pasar dengan program kelembagaan dan penyelarasan proses bisnis, serta menguatkan jaringan fisik dan digital dengan business model improvement untuk meningkatkan service excellent kepada pelanggan.

Beralih ke kinerja, Pegadaian mampu membukukan aset sebesar Rp69,4 triliun atau naik 4,74 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada September 2022. Diikuti dengan omzet yang tumbuh 8 persen yoy menjadi Rp130,6 triliun dan outstanding loan yang mencapai Rp55,9 triliun.

Selain itu, Damar menyampaikan bahwa pendapatan Pegadaian juga tumbuh 3,05 persen yoy menjadi Rp11,1 triliun dan laba usaha sebelum pajak mencapai Rp3,1 triliun.

"Meski pandemi, kami tetap tumbuh. Dari kinerja keuangan kami bisa menurunkan BOPO [biaya operasional terhadap pendapatan operasional] menjadi  71,86 persen. Ini salah satu dengan adanya holding," terangnya. 

Damar menyampaikan bahwa rasio BOPO Pegadaian turun 4,82 persen yoy dari sebelumnya mencapai 75,50 persen pada September 2021. Senada, rasio non-performing loan (NPL) atau kredit macet Pegadaian mencapai 2 persen pada September 2022.

“NPL Pegadaian mencapai 2 persen pada September 2022. Kami juga menekan NPL menjadi sebesar 1,2 persen pada Desember 2022,” tambahnya. 

Sebelumnya, Direktur Keuangan Pegadaian Ferdian Timur Satyagraha optimistis perusahaan dapat mencapai pertumbuhan baik dari sisi kinerja bisnis maupun keuangan dengan pertumbuhan yang mampu mencapai dua digit di tahun 2023.

“Di tengah optimisme pemulihan ekonomi global dan Indonesia pada tahun 2023, PT Pegadaian yakin memproyeksikan double-digit-growth untuk kinerja bisnis dan keuangan,” kata Ferdian kepada Bisnis, Selasa (24/1/2023).

Ferdian merincikan Pegadaian menargetkan penyaluran pembiayaan atau outstanding loan sebesar Rp63 triliun atau tumbuh 13 persen dan proyeksi laba bersih sebesar Rp4 triliun atau tumbuh 24 persen di periode 2023.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper